Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Mewujudkan Kerjasama yang Solid antar Stakeholder Perikanan Jawa Timur melalui Pertemuan Jejaring Laboratorium Pengujian Penyakit & Mutu Hasil Perikanan Jawa Timur

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Mewujudkan Kerjasama yang Solid antar Stakeholder Perikanan Jawa Timur melalui Pertemuan Jejaring Laboratorium Pengujian Penyakit & Mutu Hasil Perikanan Jawa Timur

Bagikan

Berita FPK-Sebagai salah satu negara berbasis maritim yang berkomitmen untuk memajukan perikanan, Indonesia terus berusaha untuk membangun kerjasama yang solid anatara berbagai stakeholder perikanan. Tidak terkecuali di Propinsi Jawa Timur, penguatan dan penjalinan hubungan kerjasama antar lembaga terus dilakukan melalui berbagai wadah.

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK-UA) bersama dengan 35 institusi lain telah tergabung dalam Jejaring Laboratorium Pengujian Penyakit & Mutu Hasil Perikanan Jawa Timur. Jejaring ini rutin mengadakan pertemuan untuk membahas isu-isu terkini dalam bidang perikanan sebanyak 4 kali dalam setahun. Kegiatan Pertemuan Jejaring Laboratorium Pengujian Penyakit & Mutu Hasil Perikanan Jawa Timur kali ini diadakan oleh PT Centralpertiwi Bahari Hatchery Situbondo pada tanggal 13 November2018 di Pasir Putih, Situbondo.

Acara pertemuan kali ini memiliki tema “Tindakan Pencegahan Penyakit Pada Budidaya Udang” dan menghadirkan 3 orang pembicara dari PT Centralpertiwi Bahari. Pembicara pertama Dr. Heny Budi Utari memberikan materi tentang AHPND, Ancaman dan Pencegahannya Pada Budidaya Udang. Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) adalah penyakit yang menyerang hepatopankreas udang dan disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus strain virulen yang dapat menyebabkan kematian pada udang. Belum ada laporan resmi tentang keberadaan AHPND di Indonesia namun kita tidak boleh terus terlena dengan keadaan ini.

Pembicara lainnya Dr. Herman Tabrany memberikan materi bertema “Bolitas Pada Udang”. Bolitas berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti bola, disebabkan oleh bakteri Vibrio dan ditemukan pada benur yang terkena luminescent bacteria. Udang yang terkena bolitas kehilangan selera makan.

Pembicara selanjutnya Dr. Yuri Sutanto memberikan materi dengan tema “Bioteknologi Akuakultur”. Industri akuakultur saat ini mengalami permasalahan kelestarian dan menghadapi tantangan utama berupa efisiensi produksi (bahan baku pakan dan biaya produksi) serta wabah penyakit. Salah satu teknologi yang berkembang untuk mengatasi penyakit udang yang disebabkan oleh virus adalah RNA Interference. Teknologi ini dapat mengontrol ekspresi virus dalam sel sehingga sel virus tidak dapat menginfeksi sel inang. Teknologi ini telah dikembangkan namun baru berhasil dalam penelitian in vitro. Bioteknologi juga dapat diterapkan pada produksi pakan. Penggunaan enzim pakan untuk meningkatkan kecernaan dan bahan baku alternatif untuk tepung ikan diharapkan dapat menjadi solusi.

Pemberian materi dilanjutkan dengan acara diskusi yang diikuti para peserta dengan sangat antusias. Banyak ide baru bermunculan dan diharapkan ke depannya pertemuan rutin jejaring laboratorium ini semakin banyak diikuti oleh instansi perikanan demi kejayaan sektor perikanan di Indonesia.

Penulis : Daruti Dinda Nindarwi

Editor   : Annur Ahadi Abdillah

Loading

5/5