APARTEMEN IKAN UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KOTA PROBOLINGGO
Kota Probolinggo memiliki garis pantai dengan panjang 7 km. Dengan panjang garis pantai yang terbilang cukup kecil, Kota Probolinggo mampu menghasilkan produksi perikanan tangkap laut sebesar yakni 19.239,80 ton pada tahun 2017. Untuk menjaga keberlangsungan produksi perikanan laut, maka diperlukan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dilakukan dengan optimal, serta memperhatikan potensi yang ada dan kelestarian lingkungan sekitar secara simultan, sehingga dapat meningkatkan kemandirian usaha yang kemampuan berdaya saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penurunan sumberdaya ikan merupakan dampak dari interaksi antara aktivitas penangkapan yang semakin intensif. Beberapa penyebab lain yaitu penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, pelanggaran jalur penangkapan dan menurunnya daya dukung perairan akibat degradasi habitat penting perikanan.
Mengingat hal tersebut, untuk meningkatkan hasil tangkapan salah satu alternatif yang cepat yaitu dengan pemasangan rumah ikan atau fish apartment. Fish apartment merupakan salah satu alat bantu yang ditujukan untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya ikan. Penempatanfish apartment pada suatu perairan merupakan kegiatan merekayasa perairan menjadi perairan yang subur akan sumberdaya ikan.
Dari hasil survey lapangan, diketahui bahwa sebaran titik rumah ikan di Kota Probolinggo berada di Karang Katon dengan koordinat 113°12ˈ45.70̎ BT 7°41ˈ23” LS pada kedalaman 15 meter. Dengan struktur komunitas yang berada di daerah penempatan Apartemen ikan seperti Komposisi jenis ikan.
Selama penelitian, data hasil kegiatan survey underwater visual census (UVC), didapatkan bahwa ikan yang ditemui disekitar areal rumah ikan sebanyak 5 jenis ikan karang. Ikan karang tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yakni sebagai ikan indikator, dan ikan major. Ikan Acanthurus Achilles (Achilles tang), Whitefin surgeinsih (Acanthurus albipectoralis), dan Sevenstripedcardinalfish (Apogon novemfasciatus) yang merupakan ikan indikator paling banyak ditemukan dan hampir mendominasi di areal rumah ikan.
Selanjutnya, diketahui bahwa kehadiran ikan Acanthurus Achilles (Achilles tang), Whitefin surgeinsih (Acanthurus albipectoralis), dan Sevenstripedcardinalfish (Apogon novemfasciatus) sebagai ikan indikator menandakan bahwa rumah ikan mampu melaksaakan fungsinya sebagai tempat berkumpulnya ikan. Kehadiran ikan indikator ini kemudian diikuti pula oleh kehadiran ikan major yakni ikan ekor kuning dan ikan barakuda. Informasi terkait apartemen ikan sebagai salah satu alternatif pemulihan sumberdaya perikanan di kota Probolinggo ini sangat bermanfaat untuk strategi pengelolaan sumberdaya perikanan dan pesisir di perairan Indonesia
Penulis
Wahyu Isroni
Departemen MKI-BP
Email: wahyu.isroni@fpk.unair.ac.id
Sumber
http://news.unair.ac.id/2019/08/19/apartemen-ikan-untuk-peningkatan-sumber-daya-perikanan-di-kota-probolinggo/