Audit eksternal AIMS tahun 2017 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga dijadwalkan oleh Badan Penjaminan Mutu Universitas Airlangga pada tanggal 17 November 2017 dengan Auditor Bapak Jani Rahardjo dari PT DeCRA Group Indonesia. Selain Fakultas, Program Studi Budidaya Perairan juga sebagai Auditee. Audit eksternal AIMS dibuka oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Prof Mirni Lamid. Selain Dekan, Pimpinan Fakultas, KPS Prodi Budidaya Perairan, Koordinator Staf Dekanat, Sekretaris Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Sekretaris Departemen Kelautan, Satuan Penjaminan Mutu Fakultas dan Gugus Penjaminan Mutu Prodi Budidaya Perairan juga hadir dalam Audit Eksternal AIMS.

Dalam sistem manajemen mutu perlu standard sebagai acuan dalam proses pengelolaan pendidikan. Pada tahun ini, audit eksternal AIMS menggunakan standard ISO 9001:2015 yang merupakan gabungan antara siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) dengan pemikiran berbasis risiko sehingga berorientasi pada keberlanjutan. Sebelum audit eksternal AIMS,  Fakultas dan Prodi diaudit internal AIMS pada bulan Oktober 2017.

Pemikiran berbasis risiko sangat penting bagi Fakultas untuk melakukan analisis risiko terhadap rencana aktivitas, sehingga Fakultas dapat menentukan faktor penyebab proses dan manajemen mutu yang tidak sesuai dengan hasil yang direncanakan.  Dari analisis risiko, Fakultas dapat menyusun strategi untuk mengurangi dampak negatif dengan menangkap issue eksternal yang merupakan peluang bagi Fakultas. Menurut Auditor Ekstenal AIMS, Fakultas sudah memiliki sistem manajemen mutu, namun perlu melakukan analisis risiko terlebih dahulu sebelum proses. Untuk menjamin keberlangsungan suatu organisasi, analisis risiko sangatlah penting untuk mengendalikan risiko itu sendiri. Tidak ada temuan dalam audit eksternal AIMS tahun ini baik di tingkat Fakultas maupun Prodi, hanya saran untuk improve manajemen risiko Fakultas dan Prodi.

Penulis : Wahju Tjahjaningsih

Editor : Luthfiana Aprilianita Sari