Sebagai rangkaian kegiatan Airlangga Education Expo (AEE) 2021, Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair melakukan sosialisasi lanjutan ke beberapa wilayah di Jawa Timur secara daring. Minggu pagi (21/02/2021) FPK mengadakan sosialiasi kembali terkait program-program studi yang ada di dalamnya.
Acara ini dilaksanakan pada beberapa ruang Zoom meeting terpisah disesuaikan dengan undangan per-wilayah sekolah. Dengan mengundang beberapa SMA/SMK/MA negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur, diharapkan informasi terkait FPK dapat disebarluaskan ke para calon mahasiswa baru.
Pada acara kali ini, hadir kepala program studi yang ada Di FPK yaitu Putri Desi Wulan Sari, S.Pi.,M.Si. dari prodi Akuakultur dan Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si. dari prodi Teknologi Hasil Perikanan. Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si. menjadi narasumber di forum sosialisasi FPK untuk SMA/SMK/MA wilayah Mojokerto dan Situbondo. Awalnya beliau menjelaskan sedikit mengenai sejarah berdirinya Fakultas serta program studi yang ada di FPK Unair. Kemudian beliau melanjutkan pembahasan merinci terhadap program S1 Akuakultur. “Kekhasan Prodi Akuakultur FPK Unair yaitu memiliki satu bidang studi yang jarang atau bahkan tidak ada di Fakultas Perikanan dan Kelautan universitas lain. Di dalamnya mempelajari tentang penyakit ikan,” ujarnya saat acara berlangsung.
“Dalam bidang tersebut meliputi mikrobiologi, penyakit parasiter ikan, penyakit bakterial dan mikal, dan penyakit viral ikan,” lanjut beliau menjelaskan. Selanjutnya beliau melanjutkan penjelasan mengenai program studi Teknologi Hasil Perikanan yang tentunya juga sudah punya pengakuan dari lembaga akreditasi. “Program Teknologi Hasil Perikanan (THP) berciri khas pada bidang pembelajaran biota farmasi. Di dalamnya mempelajari mengenai eksplorasi bahan aktif dari beberapa bahan, seperti sayur bayam,” tutur beliau
“Selain itu di THP juga mengembangkan produk pangan berbasis perikanan, mengembangkan manajemen bisnis hasil perikanan, serta menerapkan mutu dan keamanan produk hasil perikanan,” sambung beliau menjelaskan.
Selain penjelasan yang telah dipaparkan di atas, narasumber juga menjelaskan tentang macam-macam beasiswa yang ada di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Kemudian beliau menjelaskan tentang apa saja kegiatan yang ada di FPK Unair, termasuk kegiatan non-akademik. Satu yang mungkin digaris bawahi oleh audien yaitu program Inbound dan Outbond yang merupakan pertukaran pelajar dan budaya yang dilaksanakan setiap tahun.
Para audiens juga nampak tidak kalah semangat dalam acara pagi hari ini. Salah satu audiens yaitu Ibu Wartinah yang berasal dari Sedayu berprofesi sebagai guru BK memberikan beberapa pertanyaan sekaligus keluhan. Salah satunya yaitu beliau mendapat data tingginya siswa-siswi yang tidak mendapat restu orang tua untuk kuliah di Universitas Airlangga. “Mereka banyak yang tidak diperbolehkan dengan alasan persaingan yang ketat dan daya tampung yang lebih sedikit serta alasan lainnya di Universitas Airlangga”, tutur beliau. Dr. Juni tidak mengelak hal tersebut, namun beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa faktor penentu penerimaan calon mahasiswa di Universitas Airlangga sangat banyak dan semua penilaian tersebut sangat dirahasiakan sehingga seharusnya orangtua tetap mendukung keinginan putra/putrinya untuk mendaftar di Universitas Airlangga terutama Fakultas Perikanan dan Kelautan, berusaha lebih dahulu, masalah lolos atau tidaknya merupakan hasil akhir dari sebuah proses. Sudah ada timnya sendiri terkait masalah tersebut, sehingga terkadang hal tersebut memang di luar kuasa pimpinan fakultas.
Kumpulan dokumentasi kegiatan di beberapa ruang Zoom meeting dengan narasumber dosen FPK Unair (Sumber: Humas FPK Unair)
Penulis : Ichwan
Editor : Ayu Lana Nafisyah