Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

BELAJAR DARI JURNAL YURIDIKA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA MENUJU TERINDEKS WEB OF SCIENCES (WOS)

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

BELAJAR DARI JURNAL YURIDIKA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA MENUJU TERINDEKS WEB OF SCIENCES (WOS)

Bagikan

Berita FPK – Tim Pengelola Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan ikuti Lokakarya Self Assesment Report (SAR) persiapan jurnal Yuridika menuju terindeks Web of Sciences (WOS) atas undangan Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Dr. Radian Salman, S.H., LL.M. Acara dibuka oleh Dr. Prawitra Thalib, S.H., M.H., Editor In Chief Jurnal Yuridika kemudian dilanjutkan sambutan dari Wakil Dekan III Fakultas Hukum. Lokakarya menampilkan empat pembicara, Dr. Lukman, ST., M.Hum dari Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Prof. Dr. Irwansyah, S.H., M.H.,  Ahsan Yunus, S.H., M.H. dan M. Tanzil Multazam, M.Kn.

Dr. Lukman, ST., M.Hum. menyampaikan betapa pentingnya artikel ilmiah terindeks, baik itu Scopus ataupun WOS. Scopus didirikan oleh Elsevier yang diluncurkan pada tahun 2004. Scopus mencakup hampir 36.377 judul (22.794 judul aktif dan 13.583 judul tidak aktif) dari sekitar 11.678 penerbit. Semua jurnal yang tercakup dalam database Scopus, terlepas penerbitnya, ditinjau setiap tahun untuk memastikan standar kualitas tinggi dipertahankan. Daftar lengkapnya ada di situs web SCImago Journal Rank (SJR).

Pencarian di Scopus juga menggabungkan pencarian basis data paten. Scopus memberikan empat jenis ukuran kualitas untuk setiap judul; mereka adalah h-index, CiteScore, SJR dan SNIP (Source Normalized Impact per Paper). Itulah kelebihan dari Scopus yaitu kita dapat mengecek atau memperoleh banyak info mengenai jurnal yang ada di dunia.

“Jurnal untuk menuju terindeks WOS lebih sulit dibandingkan terindeks Scopus”, demikian yang disampaikan oleh Dr.Lukman dan Prof. Irwansyah.

Untuk menuju jurnal terindeks Scopus, keteraturan penerbitan jurnal adalah persyaratan utama. Jurnal harus memiliki tanggal publikasi tertentu yang harus dihormati. Salah satu solusi yang relatif mudah adalah membuat jurnal mempublikasikan manuskrip segera setelah diterima sama seperti penerbit besar. Contoh, jika sebuah jurnal menerbitkan dua kali per tahun di bulan Mei dan Oktober dengan jumlah set 15 artikel per terbitan. Lima belas artikel yang diterima pertama akan diterbitkan dalam edisi Oktober dan jika lebih banyak artikel cukup baik untuk diterima,  maka muncul online pada  edisi Mei tahun depan tetapi masing-masing artikel akan diterbitkan segera setelah keduanya diterima, seperti yang kami lakukan di Elsevier dan tambahkan koreksi terakhir sementara artikelnya sudah online atau langsung versi final. Opsi ini bermanfaat bagi penulis karena karya mereka muncul lebih cepat secara online dan dapat menarik pembaca dan kutipan dan bermanfaat untuk jurnal karena membantu menjaga tanggal publikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Situs web jurnal memuat aspek penulis dan tanggung jawabnya, antara lain: biaya yang dibebankan ke penulis untuk pemrosesan naskah, kontribusi penulis dalam penelitian, kewajiban penulis untuk melakukan pencabutan atau koreksi kesalahan jika terdeteksi, daftar referensi, informasi dari peneliti tentang dukungan keuangan, dan larangan menerbitkan artikel yang sama di lebih dari satu jurnal. Informasi tentang kepemilikan dan / atau manajemen jurnal secara jelas ditunjukkan di situs web jurnal.

Penulis
Luthfiana Aprilianita Sari
(Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan)

Loading

5/5