Sebanyak 5 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya yang melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Balai Pengembangan dan Pemacu Stok Ikan Gurame dan Nilem Ds. Arjasari, Kec. Leuwisari, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat resmi ditarik kembali, Selasa 19 Desember 2017. Hal tersebut dilakukan mengingat telah terjadi bencana alam gempa bumi yang mengguncang laut Jawa Barat dengan kekuatan 6,9 Skala Richter pada Jumat 15 Desember 2017 lalu. Gempa tersebut dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dalam pernyataannya, Agustono selaku Ketua Bagian Akademik FPK UNAIR menyampaikan bahwasanya “kami harus menarik kembali ke lima mahasiswa kami yang melakukan PKL di Tasikmalaya karena gempa bumi kemarin, karena merupakan bentuk tanggung jawab Fakultas untuk melindungi mahasiswa kami”. Alasan lain diungkapkan bahwasannya, salah satu orang tua murid juga telah meminta pihak Fakultas untuk menarik kembali karena kekhawatiran terhadap putra putrinya, tambah Agustono.

Penarikan 5 mahasiswa PKL dilakukan oleh 2 dosen dan 1 staf akademik FPK UNAIR yaitu Agustono, Nina Nurmalia Dewi dan M. Firdaus. Ketiga staf FPK UNAIR ini, telah bertemu dengan ketua Balai Pengembangan dan Pemacu Stok Ikan Gurame dan Nilem dan mengungkapkan alasan penarikan mahasiswa PKL tersebut. Pihak balaipun menanggapi kekhawatiran pihak Fakultas sebagai suatu kewajaran dan berterima kasih telah berkunjung langsung ke balai. Tidak lupa, pihak balai juga mengungkapkan harapannya bahwa selalu terbuka untuk menerima kembali mahasiswa FPK UNAIR untuk melakukan PKL di kemudian hari. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, pihak FPK UNAIR telah mencarikan tempat PKL baru dan telah memindahkan ke 5 mahasiswanya untuk melaksanakan PKL di Balai Riset Pemuliaan Ikan Ds. Patokbeusi, Kec. Rancamulya, Subang, Jawa Barat (20/12/2017),lalu.

Penulis : Agustono

Editor    : Dwi Yuli Pujiastuti