Warta FPK — Dikenal dengan keaktifannya dalam mengikuti organisasi, kepanitiaan, dan menjawarai beberapa perlombaan tidak membuat salah seorang mahasiswa FPK UNAIR ini menjadi jumawa. Adalah Wahyu Saputro mahasiswa program studi Teknologi Hasil Perikanan 2019, yang saat ini disibukkan dengan berbagai aktivitas kampus. Pemuda yang juga menjadi komting bidikmisi Teknologi Hasil Perikanan angkatan 2019 tersebut, baru-baru ini telah purna menyelesaikan tugasnya sebagai finalis pada perlombaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKBIM) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Makassar awal Juni 2021 lalu.
Melalui perhelatan nasional tersebut, Wahyu hadir dengan memperkenalkan pakaian batik khas Lamongan yakni batik bandeng lele sekaligus mempromosikan wingko sebagai makanan khas Lamongan.
“Sejauh ini, perlombaan yang paling berkesan adalah event IKBIM sebab saya dapat langsung menghadiri acaranya ke Makassar. Sudah sedari SMA saya berkeinginan untuk menjadi delegasi yang bisa merasakan perlombaan di luar Pulau Jawa, dan alhamdulillah dapat terealisasikan ketika saya menjadi mahasiswa,” ungkapnya berbangga ketika ditemui melalui telewicara virtual pada Rabu (23/06/2021).
Meskipun namanya beberapa kali berhasil menyabet juara perlombaan kepenulisan, tidak serta merta membuat Wahyu berpuas diri dan tinggi hati. Justru, ia menerapkan keahliannya tersebut dengan terus berproses dan berprogres selagi membenahi keadaan literasi di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga tempatnya belajar kini. Sejak terpilihnya Wahyu menjadi ketua Litmove.co pada 28 April 2021 lalu, dirinya mulai bertekad untuk menghidupkan kembali budaya literasi di tengah hiruk pikuknya kesibukan mahasiswa FPK.
“Literasi itu skill dasar yang setidaknya harus dikuasai oleh seorang mahasiswa. Terutama menulis, karena sebagai orang yang terpelajar setidaknya kita pasti menghasilkan suatu karya dari apa yang telah kita pelajari selama di kampus. Laporan praktikum, proposal, bahkan skripsi itu juga merupakan output yang membutuhkan literasi di dalamnya. Jadi, kita tidak bisa menutup mata begitu saja, kalau tidak dilatih sejak dini lalu kapan lagi?” jelasnya dengan nada bersemangat.
Litmove.co sendiri merupakan komunitas yang baru berdiri di bawah naungan Departemen AKPRES BEM FPK yang bergerak di bidang mentoring kepenulisan dan prestasi literasi. Wahyu mengaku termotivasi ketika melihat prestasi kepenulisan yang telah berhasil diraih kakak tingkatnya, dengan harapan tersebut ia merasa yakin bahwa warga FPK sebenarnya berpotensi tinggi untuk meningkatkan keterampilan menulisnya apabila menemukan wadah yang tepat dalam mengasah kepekaan berliterasi. Maka, Litmove.co adalah jawaban yang tepat untuk Wahyu perkenalkan terhadap warga kampus FPK.
“Di Litmove.co ini nantinya bakal diadakan kegiatan mentoring kepenulisan yang siap membekali pengetahuan teman-teman FPK tentang menulis, kiat-kiat membuat karya tulis, esai, opini, dan juga tips agar proposal PKM Dikti bisa didanai. Pokoknya, di sini kita sama-sama belajar bareng dan sama-sama berjuang agar berkontribusi lebih untuk fakultas tercinta. Nah, buat program Litmove.co sendiri insyaa Allah akan mulai berjalan di pertengahan bulan Juli, jadi silakan mampir di instagram komunitas kami @litmove.co,” tutupnya di akhir sesi wawancara.
Wahyu Saputro (urutan ke-3 kiri bawah) di event IKBIM di Universitas Negeri Makassar (Sumber: Istimewa)
#FPKUA #FisheryTechnology #Fisheries #Marine
Penulis: Linda Kartika Sari (Teknologi Hasil Perikanan, 2019)
Editor: Arjuna Permadiaz Dwi Putra (Akuakultur, 2020)