Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

DORONG TERCAPAINYA SDGs, BEM FPK UNAIR GELAR AIRLANGGA GLOBAL FISHERIES SUMMIT 2021

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

DORONG TERCAPAINYA SDGs, BEM FPK UNAIR GELAR AIRLANGGA GLOBAL FISHERIES SUMMIT 2021

DORONG TERCAPAINYA SDGs, BEM FPK UNAIR GELAR

AIRLANGGA GLOBAL FISHERIES SUMMIT 2021

Sesi Talkshow dengan Susi Pudjiastuti (26/11/2021)

(Foto: YouTube Official BEM FPK UNAIR)

Pada Jumat (26/11/2021), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) resmi membuka Airlangga Global Fisheries Summit (AGFS) pada acara Grand Symposium. Airlangga Global Fisheries Summit (AGFS) pertama kali hadir pada tahun ini dengan berbagai rangkaian kegiatan mulai dari Grand Symposium, Virtual Conference, dan Cultural Exchanges yang mengusung tema “Realizing the Potential of a Sustainable Blue Recovery in Southeast Asia” yang diadakan mulai tanggal 26-28 November 2021. Program Airlangga Global Fisheries Summit (AGFS) ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi berbagai kalangan agar lebih sadar untuk mengelola dan menjaga sumber daya laut yang berpotensi untuk tercapainya SDGs terutama pada poin 14 yakni Life Below Water.

Grand Symposium pada acara ini menghadirkan Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan RI tahun 2014-2019, Dr. Mohd Fazrul Hisam Abdul Aziz selaku Senior Lecture di Universitas Malaysia Terengganu, Malaysia, Prof. Encarnacion Emilia S. Yap selaku Post-Harvest Fisheries Specialist di Comprehensive National Fisheries Industry Development Plan, Filipina, dan Assoc. Prof. Dr. Sukree Hajisamae selaku Director di Agrotech and Innovation Center Director, Thailand.

Meskipun kegiatan ini dilaksanakan secara virtual, namun tidak menurunkan semangat civitas akademika untuk mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut terlihat dari jumlah partisipan yang hadir lebih dari 400 civitas akademika yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik dalam lingkup nasional maupun internasional melalui Zoom Teleconference dan kanal YouTube BEM FPK UNAIR.

Prof. Ir. Mochammad Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga dalam sambutannya menuturkan bahwa peningkatan karbon akibat aktivitas manusia serta limbah plastik yang terus meningkat berdampak buruk pada ekosistem laut seperti mengakibatkan terjadinya Dead Zone.

Dead Zone merupakan kondisi ketika laut tidak lagi mendukung kehidupan dikarenakan menurunnya kandungan oksigen dan pH lautan. Sedikitnya, seperempat karbon dioksida berasal dari pembakaran tidak sempurna dari batu bara, minyak, dan gas sehingga tidak dapat menguap ke udara tapi larut dalam laut menyebabkan pH perairan turun hingga laut tidak dapat dihuni,” tuturnya.

Program ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menambah informasi yang dapat digunakan untuk mewujudkan SDGs 14 (Life Below Water) dalam upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Pada sesi Virtual Conference, Sabtu (27/11/2021) diadakan dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) yang mengangkat topik Protect and Restore Ecosystems, Sustainable Fishing, dan Increase The Economic Benefits from Sustainable use of Marine Resources. Committee Session ini dilakukan sebanyak 3 kali yang dimulai dengan pembahasan permasalahan dari masing-masing negara, membahas solusi untuk permasalahan yang ada, dan diakhiri dengan penyusunan draft.

Pada puncaknya, Minggu (28/11/2021) dilaksanakan pemilihan Chairman asosiasi mahasiswa perikanan yang menjadi wadah representatif dan penghubung bagi mahasiswa perikanan dalam lingkup Asia, Asia-Pasifik, dan sekitarnya. Robin Martharaja Hundura, mahasiswa Akuakultur FPK Universitas Airlangga terpilih menjadi Chairman asosiasi tersebut. Hadirnya asosiasi mahasiswa perikanan diharapkan dapat menjangkau dan mengembangkan lebih lanjut kemampuan masyarakat yang berkecimpung di dunia perikanan dengan memanfaatkan pengetahuan dari mahasiswa perikanan untuk mempromosikan dan memperluas pengetahuan ilmiah tentang perikanan, serta menjaga hubungan baik dengan mahasiswa perikanan di seluruh dunia.

Airlangga Global Fisheries Summit ditutup dengan Cultural Exchanges melalui penayangan video penampilan kebudayaan dari mancanegara seperti Medley Tari Nusantara dari Indonesia, Tinikling dari Filipina, Folk Dance Ensemble Shalkima dari Kazakhstan, Serng Pong Lang dari Thailand, Tari Lamvong dari Laos, Tari Zapin dari Malaysia, dan beberapa penampilan lainnya. Selain itu, terdapat sesi penghargaan Best Delegates dan Best Draft 101 sebagai bentuk apresiasi partisipasi aktif dari perwakilan delegasi yang turut serta pada rangkaian acara.

 

Penulis: Tandani Chandra Verdiantika

Editor: Fida Fransisca

 

 

 

 

Loading

5/5

FPK NEWS

BAGIKAN