Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Mengirimkan 4 Srikandi untuk Mengikuti AUN-ACTS Programme 2018 di Universiti Putra Malaysia

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Mengirimkan 4 Srikandi untuk Mengikuti AUN-ACTS Programme 2018 di Universiti Putra Malaysia

Bagikan

Program outbound dilaksanakan setiap semester. Salah satu program outbound ini adalah mobility student atau biasa disebut dengan student exchange. Kali ini  Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR mengirim delegasi 4 mahasiswi dari kedua prodi di FPK  untuk mengikuti program AUN-ACTS 2018 ke Universiti Putra Malaysia selama satu semester. UPM merupakan salah satu perguruan tinggi dengan grade tinggi di Asia. UPM merupakan perguruan tinggi terbaik no.2 setelah Universiti Malaya di Malaysia, dan menduduki peringkat 36 dari 11.600 Perguruan tinggi di Asia menurut QS Asian University Ranking 2018. Dan menduduki ranking 229 universitas terbaik di dunia. Merupakan suatu kesempatan yang tidak bisa di sia-siakan bagi mahasiswa karena Universitas Airlangga khususnya Fakultas Perikanan dan Kelautan menjembatani dan memfasilitasi mahasiswanya dalam mengikuti program international seperti ini.

Dalam Program ini mahasiswa delegasi FPK diterima dalam dua fakultas yang berbeda di UPM. Mahasiswa jurusan Budidaya Perairan diterima di Faculty Agriculture Department Aquaculture. Untuk kedua mahasiswa Teknologi Industri Hasil Perikanan diterima di Faculty Food Science and Technology. Kedua Fakultas tersebut menyediakan mata kuliah yang sesuai dengan konsentrasi yang sesuai dari setiap jurusannya. Universitas Airlangga juga menghargai pembelajaran di luar negeri seperti ini dengan diadakannya Transfer Kredit dengan mata kuliah yang sesuai. Jadi tetap bisa dihitung SKS kuliah.

Dalam program ini mahasiswa tidak hanya mendapatkan pelajaran sesuai SKS yang ada, namun lebih banyak kepada pengalaman bersaing secara international. Kelas yang terdiri dari berbagai negara, berinteraksi dengan mahasiswa asing dari berbagai negara, serta dapat menjalin relasi lebih luas secara lingkup international adalah point penting dari program ini. Pelajaran, Bahasa sehari-hari dan ujian menggunakan serratus persen Bahasa inggris meningkatkan skill mahasiswa untuk bersaing dalam kancah international. Itu merupakan salah satu tujuan dari UNAIR agar semakin jaya dengan “Exellent with Morality”. Selain itu mahasiswa delegasi ini berkesempatan untuk mengisi persembahan untuk mengenalkan Indonesia di acara AMBER 2.1. Mereka mementaskan tari dengan lagu Perahu Layar asli dari Surabaya.

“Life is a choice, with the choice we get a risk, but from risk we can achieve our goals afterwards” kata Shindy, salah satu mahasiswa yang mengikuti program inbound ini. Dia adalah mahasiswa Bidikmisi yang mengikuti program Student Exchange. Dia mengaku bahwa resiko yang diterima sangat besar apabila ia gagal, namun itu pilihan karena  untuk mendapatkan “Greatest achievement” senantiasa membutuhkan “Greatest Struggle”. “Saya merasa sangat diberkati Allah subhanahu wataala karena bisa mengikuti program ini. Sungguh pengalaman yang tidak bisa terganti ataupun dibeli, karena pengalaman ini butuh perjuangan” Ujarnya.

Alvira menambahkan, “ A great achievement requires a great  sacrifice, galau itu pasti. Dimana kami harus memilih diantara lulus tepat waktu atau harus mengorbankan kuliah disini demi mengikuti program ini. And well, hidup itu pilihan. Lebih pilih mana, menjadi burung yang hidup didalam sangkar atau hidup sebagai burung yang terbang bebas diangkasa,” Pungkasnya.

Mila Ayu menambahkan, “Today is a second chance, so take advantage as best as possible. Dimana saya yakin setiap orang tidak memiiki kesempatan untuk mengikuti program seperti ini, manfaatkanlah kesempatan yang datang. Meskipun didalam kesempatan terdapat tantangan, pilihan, dan resiko, semua ini harus bisa dikalahkan dengan semangat menjadi yang terbaik” tambahnya.

Maslachatun Nisa’ yang menerima informasi perdana tentang program ini  mengatakan, bahwa banyak tantangan yang perlu dihadapi demi menginjakkan kaki di UPM. Bukan hanya dari pembuatan proposal, pengajuan dana, dan pembuatan visa. Perbedaan Bahasa dan kebudayaan masyarakat,   makanan,  bahasa pengantar dalam belajar, teman- teman. Selama  3- 4 minggu pertama  disini memang seperti  nightmare tetapi setelah satu bulan, dirinya merasa nyaman dan mengetahui Mengapa dia perlu berada disini. “Saya menyampaikan berbagai tantangan yang kami hadapi disini, bukan karena kami mengeluh, tetapi kami hanya berharap agar Anda yang berminat dalam program ini bisa mempersiapkan diri untuk menerima banyak manfaat” Nisa menambahkan.

Dari semua pengalaman yang dirasakan,  keempat srikandi ini yakin bahwa pengalaman ini yang akan mengantarkannya menuju tingkat dewasa yang lebih tinggi, serta siap dalam menghadapi era globalisasi. Kedepannya mereka berharap bahwa akan ada generasi penerus yang akan senantiasa membawa nama harum Airlangga khususnya Fakultas Perikanan dan Kelautan di kancah Internasional. Tutup ke-empat srikandi itu.

Penulis: Shindy-Alvira-Mila-Nisa’

Editor : Annur Ahadi Abdillah

Loading

5/5