Berita FPK. Indonesia adalah negara maritim yang sangat kaya akan hasil hasil dari lautnya, selain itu Indonesia juga sangat banyak menghasilkan produk-produk berbasis dari hasil perikanan sebagai bahan baku melalui penelitian penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi ataupun balai balai pengkajian dan penelitian pemerintah.Terkait hasil-hasil tersebut maka pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia perlu melakukan hilirisasi produk-produk berbasis perikanan, sehingga semua produk-produk tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dan tidak hanya dalam skala laboratorium saja.
Untuk mendukung hilirisasi produk perikanan tersebut maka Kemenkomatim mengadakan Forum Koordinasi Innovator Produk Kelautan dan Perikanan (FORKIP KP), dimana FORKIP KP ini dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona I dipusatkan pada Institut Pertanian Bogor, zona II dipusatkan di Universitas Airlangga dan zona III direncanakan di Universitas Sam Ratulangi.
Dalam rangka mendukung kegiatan tersebut Universitas Airlangga telah membuat terebosan yaitu mendirikan Teaching Industry yang diharapkan akan menghasilkan cangkang kapsul yang berasal dari rumput laut. UNAIR memiliki alasan sangat kuat mengapa memilih menghasilkan produk kapsul. Indonesia sendiri hanya mampu menghasilkan kapsul sebesar 600 ribu buah perhari melalui Kimia Farma sedangkan Indonesia setidaknya setiap tahun diperkirakan ada kebutuhan 60 miliar cangkang kapsul untuk produk farmasi. Selama ini untuk mengatasi kekurangan kapsul tersebut Indonesia masih mengimport dari beberapa industri yang berasal dari luar Indonesia seperti Global Capsules, Medicaps Ltd dan lain lain, dimana kapsul-kapsul tersebut belum terjamin kehalalannya. Disinilah UNAIR mengambil kesempatan lagi dimana selain menghasilkan cangkang kapsul untuk mengurangi import juga memberi jaminan label halal bagi masyarakat mengingat masyarakat Indonesia 87% muslim dan 24% muslim dunia dari populasi global memerlukan kenyamanan dalam mengkonsumsi obat atau kapsul halal dan toyyib.
Pada tahun 2019 ini UNAIR menargetkan menghasilkan 54 juta cangkang kapsul, pada tahun 2021 UNAIR menargetkan akan mampu memenuhi 15% permintaan pasar akan cangkang kapsul tersebut atau sekitar 936 juta/tahun, selanjutnya pada tahun 2023 UNAIR menargetkan menjadi penyuplai untuk kebutuhan akan cangkang kapsul yang terjamin kehalalannya dan pada tahun 2024 UNAIR menargetkan membuka cabang pabrik di lokasi lain baik nasional maupun mancanegara. Teaching Industry ini akan diresmikan pada tanggal 01 Agustus 2019 sekaligus bersamaan dengan penerimaan mahasiswa baru UNAIR. Peresmian tersebut akan dihadiri oleh Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Menteri Perindustrian dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Penulis
Eka Saputra
Departemen Kelautan
Email: ekasaputra@fpk.unair.ac.id