Berita FPK – Universitas Airlangga sebagai salah satu Universitas terkemuka di Indonesia, memiliki misi untuk menjadi Universitas terkemuka di tingkat Internasional. UNAIR kini berada pada pemeringkatan 651-700 Top University di dunia menurut survei QS. Untuk menjaga eksistensi dan meningkatkan menjadi 500 besar dunia, misi tersebut haruslah didukung oleh semua civitas akademika di Universitas Airlangga. Salah satu cara untuk mendukung pencapaian misi tersebut adalah dengan meningkatkan Webometric melalui Workshop Optimalisasi Konten Berbasis Webometrics (7/8/2019) di Hotel Oakwood, Surabaya.
Workshop dibuka langsung oleh Wakil Rektor IV UNAIR, Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Apt. Dalam sambutannya, Warek IV menyampaikan bahwa peningkatan Webometrics menjadi sangat penting untuk menunjang pemeringkatan Universitas Airlangga di tingkat Internasional. Academic Reputation dan Employer Reputation sudah cukup baik berada pada posisi 401 dan 393 dunia, tetapi Webometric masih berada pada peringkat 1787 dunia atau peringkat 9 di tingkat nasional. Dalam pemeringkatan Webometric, parameter yang dilihat meliputi Presence (5%), Impact (50%), Openess (10%) dan Excellece (35%). Dengan meningkatnya performa web dari UNAIR akan berpengaruh terhadap reputasi Universitas. Selain itu, diversitas pembaca mengindikasikan bahwa Universitas dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat baik di Indonesia ataupun di dunia. Harapannya, output dari kegiatan ini adalah adalah perbaikan dari website, mulai dari konten berita, news, artikel popular sampai ke design, imbuh Junaidi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh pemateri Rizqy Amelia Zein, S.Pi., M.Sc yang merupakan staf pengajar Psikologi UNAIR dan juga aktivis Komunitas Sains Terbuka Airlangga tentang Mengubah Karya Ilmiah menjadi Tulisan Populer. Dalam pemaparannya, Rizky mengungkapkan beberapa alasan mengapa artikel popular menjadi sesuatu yang penting saat ini karena: (1) Ada jarak pengetahuan antara para ahli di perguruan tinggi dengan masyarakat awam, (2) Masyarakat butuh informasi yang kredibel agar tidak mudah percaya dengan teori konspirasi dan berita bohong, (3) Membuat sains menjadi semakin relavan dengan kebutuhan masyarakat, (4) Membantu mempertemukan peneliti dengan pengguna hasil riset, (5) Meningkatkan reputasi peneliti dan universitas, mempengaruhi kebijakan, dan (6) Memperkuat jejaring dan kolaborasi dengan mitra di luar komunitas akademik.
Dalam menulis perlu diketahui karakteristik pembaca. Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar bisa membaca, tetapi masih buta huruf fungsional, dimana mereka hanya bisa membaca teks secara singkat dengan topik yang sudah familiar dan hanya bisa mendeteksi satu ide pokok. Tingkat literasi orang Indonesia rendah yaitu di bawah level 1, yang artinya tidak bisa mengetahui struktur penulisan yang benar. Oleh karena itu perlu dikaitkan juga tentang bagaimana karakteristik yang menjadi pembeda antara artikel ilmiah dan artikel popular.
Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang baku, struktur cenderung rigid, gaya penulisan disesuaikan dengan standar yang berlaku di komunitas akademik, penuh dengan istilah teknis yang hanya dipahami oleh audiens dengan keterampilan / tingkat pendidikan tertentu, membutuhkan keterampilan membaca tingkat lanjut dan membutuhkan waktu yang lama untuk di-publish. Sedangkan untuk artikel popular memiliki karakteristik gaya bahasa cenderung fleksibel, mengikuti karakteristik audiens, struktur menggunakan piramida terbalik, tidak ada gaya penulisan baku yang harus diikuti, menggunakan kosakata dan diksi yang dapat dipahami oleh pembaca awam, membutuhkan waktu yang cenderung lebih singkat untuk ditulis dan disunting daripada artikel ilmiah.
Dalam penulisan artikel ilmiah ataupun popular, juga perlu dipahami tentang struktur penulisannya. Struktur penulisan untuk artikel ilmiah adalah isi terdiri dari 3000-7000 kata, judul formal 8-20 kata, abstrak 150-300 kata, pendahuluan, latar belakang, metode, hasil, kesimpulan dan referensi. Sedangkan, untuk artikel popular terdiri dari judul menarik, 800-1000 kata, data/ tren mendukung lead, lead menarik, penting, baru, mengejutkan, aneh kontroversi, kontradiksi, anomali, analisis dan penjelasan, rekomendasi dan solusi.
Penulis
Dwi Yuli Pujiastuti
Departemen Kelautan
E-mail : dwiyp@fpk.unair.ac.id