Berita FPK.

Dalam upaya untuk memanfaatkan lahan yang terbatas, akuaponik menjadi salah satu metode yang menjanjikan dengan mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem yang efisien. Di lingkungan perkotaan, pendekatan ini dapat memberikan peluang untuk menghasilkan bahan makanan secara berkelanjutan tanpa harus memerlukan ruang yang besar. Guna mengatasi permasalahan tersebut, tim dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR menyelenggarakan program pengabdian masyarakat pada Rabu (12/7/2023).

Program pengabdian masyarakat menjadi salah satu kegiatan tridharma perguruan tinggi. Pada kesempatan ini, pengmas bertempatan di Sentra Wisata Kuliner Deles Surabaya. Pengmas ini diikuti oleh 11 orang dosen Departemen Akuakultur, 11 orang mahasiswa program studi Akuakultur dan dihadiri oleh warga beserta pedagang UMKM setempat sebagai peserta. Materi pengmas yang disampaikan yakni mengenai pendampingan terkait rancangan, cara kerja dan sistem dari akuaponik.

Dalam hal ini, dosen FPK UNAIR Dr. Akhmad Taufiq Mukti menjelaskan mengenai definisi, sistem dan cara kerja akuaponik dengan program yang disebut BISA (Budidaya Ikan Sistem Akuaponik). Ia menjelaskan bahwa akuaponik merupakan kombinasi antara bidang akuakultur dan pertanian yang bersifat saling menguntungkan. Hal ini dikarenakan kotoran ikan akan berfungsi menjadi nutrisi bagi tanaman dan tanaman berguna sebagai filter alami pada kualitas air. Menurutnya, untuk jenis ikan dan sayuran yang ingin dibudidaya juga dapat bervariasi menyesuaikan kondisi dari lingkungan tersebut.

Peserta yang hadir pada pengmas kali ini cukup responsif dan antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan pada pemateri. Target yang ingin dicapai pada kegiatan pengabdian masyarakat ini harapannya adalah bertambahnya pengetahuan serta keterampilan dari peserta dan masyarakat lainnya terkait sistem akuaponik. Dengan begitu menjadi salah satu upaya dalam memanfaatkan lahan terbatas yang ada sehingga dapat memberikan hasil yang saling menguntungkan.

Penulis : LUTHFIANA APRILIANITA SARI  (Dosen Departemen Aquacultur FPK UNAIR)