Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

FPK UNAIR, Berkontribusi dalam penanggulangan penyakit pada komoditas budidaya dengan mengikuti Acara Pertemuan Jejaring Laboratorium

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

FPK UNAIR, Berkontribusi dalam penanggulangan penyakit pada komoditas budidaya dengan mengikuti Acara Pertemuan Jejaring Laboratorium

Bagikan

FPK UNAIR, Berkontribusi dalam penanggulangan penyakit pada komoditas budidaya dengan mengikuti Acara Pertemuan Jejaring Laboratorium

 

Penyakit merupakan masalah yang sulit diatasi oleh pembudidaya di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Pada awal tahun 2018, Ibu Saadah Mukadar, A.Pi, MT, Kepala Seksi Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim menyatakan bahwa sudah adanya laporan bahwa penyakit Aeromonas telah menyerang komoditas perikanan di Tulungagung dan menyebabkan kematian masal. Tidak suksesnya kegiatan budidaya bakal menjadi efek domino terhadap aspek yang lain, seperti menurunnya lapangan pekerjaan, peningkatan kesejahteraan, ketahanan pangan bahkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Untuk menanggapi masalah serius mengenai fenomena penyakit pada komoditas budidaya, tim jejaring laboratorium tergerak untuk mengatasi masalah penyakit di Jawa Timur dengan melaksanakan pertemuan rutin untuk mendiskusikan dan mencari solusi dalam memberantas penyakit.

Pada tanggal 27 Maret, Acara Pertemuan Jejaring Laboratorium Pengujian Penyakit dan Mutu Hasil Perikanan Jawa Timur yang pertama di tahun 2018 dilaksanakan di IBAP (Instalansi Budidaya Air Payau) Probolinggo, dan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR mengirim salah satu delegasi terbaiknya dalam kegiatan tersebut. Pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tahun 2018 ini mengangkat tema “Pengenalan Gerakan Vaksinasi di Lingkungan Budidaya”. Pembahasan dalam pertemuan ini fokus pada kontribusi vaksin dalam mencegah serangan penyakit pada komoditas perikanan. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, dosen Universitas Brawijaya-Malang yang ahli dalam bidang imunologi, bertindak sebagai pemateri dalam kesempatan kali ini. Beliau menjelaskan mengenai definisi vaksin, pentingnya vaksin pada komoditas perikanan dan beberapa penelitian beliau, termasuk software android yang sedang beliau kembangkan untuk mendeteksi penyakit pada ikan melalui jumlah leukosit yang nampak pada mikroskop.

Tidak hanya teori, praktek pelatihan pemberian vaksin juga dilaksanakan setelah ISHOMA. Mas Adam, mahasiswa S3 Universitas Brawijaya dibawah bimbingan Dr. Ir. Maftuch, M.Si, memandu simulasi pemberian vaksin dihadapan seluruh peserta. Vaksin Aeromonas yang didemonstrasikan menggunakan tehnik injeksi intra muscular dan intra peritonial, tehnik perendaman dan tehnik pencelupan. Sebelum acara ini selesai, seluruh peserta mengikuti rapat pertemuan yang kedua yang diselenggarakan sekitar bulan Juni di Surabaya. Acara pertemuan jejaring laboratorium dilakukan secara berkelanjutan dengan harapan para JEJAL (anggota Jejaring Lab), termasuk UNAIR, dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas perikanan Jawa Timur.

Gambar 1. Peserta dari berbagai macam daerah jawa Timur mengikuti Pertemuan Jejarng Laboratorium Jatim Tahun 2018

Gambar 2. Mas Adam, mahasiswa S3 Universitas Brawijaya mendemonstrasikan cara penggunaan vaksin dengan tehnik injeksi

 

Penulis  : A. Browijoyo

Editor     : Annur Ahadi Abdillah

 

Loading

5/5