Berita FPK – Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung target Universitas menjadi Top 500 World Class University. FPK gelar kuliah tamu dengan tema Food Additive dan Fish Processing and Waste Utilization (4-5/9/2019). Dalam kegiatan tersebut menghadirkan Dr. Yaowapha Waiprib dan Dr. Jirapa Hinsui dari Faculty of Fisheries, Kasetsart University, Thailand sebagai pembicara utama. Peserta dalam acara kuliah tamu ini adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP) FPK semester 3 dan 5. Kuliah tamu dimulai pada hari Rabu (4/9/2019) mengenai Food Additive oleh Dr. Yaowapha Waiprib. Dalam pemaparannya, food additive dalam bahan pangan dibutuhkan karena dapat membantu metabolisme tubuh serta mempunyai berbagai fungsi seperti antioksidan, antimikroba tetapi penggunaannya tetap harus dikontrol dengan merujuk standar yang telah ditentukan semisal Codex Alimentarius.
Hari Kamis (5/9/2019), Dr Jirapa Hinsui menyampaikan tentang fish processing and waste utilization. Dalam presentasinya, Dr. Ji menjelaskan hasil samping produk perikanan yang masih sangat bisa dimanfaatkan untuk menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Di Thailand, sisik ikan dapat dijadikan bahan untuk pembuatan kolagen. Selain itu, kulit ikan dapat sebagai sumber bahan baku dalam pembuatan gelatin. Tidak hanya itu, cangkang udang sudah banyak dijadikan bahan untuk membuat kitin dan kitosan. Dr. Jirapa juga mendalami tentang fish oil yang didapat dari hasil samping produk perikanan.
Pada sesi diskusi, mahasiswa tertarik untuk mengenal lebih dalam mengenai food additive dan apakah terdapat peluang untuk alergi terhadap bahan tambahan pangan tersebut jika dikonsumsi oleh manusia. Pada dasarnya, terdapat 24 jenis bahan tambahan pangan yang dapat dipelajari dari Codex Alimentarius dan jika manusia mengkonsumsi bahan tambahan pangan tergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang dan berpotensi alergi jika memang tubuh tidak toleran terhadap bahan tambahan pangan tersebut. Disisi lain, mahasiswa juga penasaran tentang produk perikanan yang popular di Thailand. Ternyata, tuna, udang dan pla-som merupakan komoditas perikanan yang hasil sampingnya banyak digunakan untuk menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Selain kuliah tamu, kedua tamu dari Kasetsart tersebut juga mengunjungi taman edukasi Mangrove Wonorejo untuk melihat dan mengetahui potensi pemanfaatan mangrove di Indonesia.
Penulis
Dwi Yuli Pujiastuti
Departemen Kelautan
Email: dwiyp@fpk.unair.ac.id