Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

GUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM) UNTUK AMATI PROFIL MORFOLOGI Anisakis PADA IKAN TONGKOL DAN IKAN KEMBUNG DARI TPI SEDATI, SIDOARJO

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

GUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM) UNTUK AMATI PROFIL MORFOLOGI Anisakis PADA IKAN TONGKOL DAN IKAN KEMBUNG DARI TPI SEDATI, SIDOARJO

Bagikan

GUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM) UNTUK AMATI PROFIL MORFOLOGI Anisakis PADA IKAN TONGKOL DAN IKAN KEMBUNG DARI TPI SEDATI, SIDOARJO

Beberapa waktu lalu, masyarakat diresahkan dengan adanya temuan Anisakis pada makarel kalengan. Anisakis merupakan salah satu genus dari nematoda yang dapat menginfeksi berbagai jenis ikan laut. Selain ikan, manusia juga dapat terinfeksi Anisakis secara insidental apabila mengonsumsi ikan mentah atau ikan yang dimasak tidak sampai matang dan mengandung larva Anisakis. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Anisakis disebut sebagai anisakiasis. Kasus anisakiasis pertama di Indonesia dilaporkan oleh Uga et al. (1996) di Sidoarjo. Penelitian lebih lanjut tentang infeksi Anisakis pada ikan yang konsumsi di Sidoarjo belum dilakukan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anshary et al. (2014) melaporkan bahwa 6 dari 18 ikan yang dijual di Makassar positif terinfeksi Anisakis. Di antara enam jenis ikan ini, dua diantaranya ternyata banyak dijual di wilayah Sidoarjo. Kedua jenis ikan ini adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis) dan ikan kembung (Rastrelliger kanagurta).

Pengamatan Anisakis biasanya dilakukan dengan dua metode, yaitu pengamatan morfologi dan molekuler. Pengamatan morfologi Anisakis dapat dilakukan dengan mikroskop binokuler, melakukan pengukuran morfometrik dan pengamatan dengan SEM. Studi morfologi Anisakis menggunakan SEM di Indonesia masih jarang dilakukan. Scanning Electron Microscope (SEM) dapat menampilkan ultrastruktur Anisakis dengan gambar 3D. Fitur ultrastruktur seperti boring tooth, mukron, bibir dan organ lainnya dapat dipelajari lebih detail dengan SEM (Roongruangchai et al., 2012).

Hasil dari pemeriksaan 30 ikan tongkol dan 30 ikan kembung yang diambil dari TPI Sedati, Sidoarjo menunjukkan adanya prevalensi sebesar 13.33% pada ikan tongkol dan 10%. Pengamatan menggunakan mikroskop binokuler memperlihatkan adanya perbedaan antara esophagus dan ventrikulus Anisakis dari kedua ikan. Anisakis dari ikan kembung memiliki esophagus dan ventrikulus yang lebih ramping dibandingkan Anisakis dari ikan tongkol. Selain itu, hasil pengukuran dan perbandingan beberapa bagian tubuh Anisakis dengan Independen T-Test menunjukkan adanya perbedaan signifikan. Beberapa bagian tubuh yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara lain, panjang tubuh, lebar tubuh dan panjang ventrikulus. Panjang esophagus Anisakis dari kedua ikan menunjukkan tidak adanya perbedaan.

Pengamatan ultrastruktur Anisakis menggunakan SEM dari kedua ikan menunjukkan adanya perbedaan signifikan. Hasil pengamatan menggunakan SEM menunjukkan adanya perbedaan pada permukaan tubuh, ukuran boring tooth, papillae, amphid, deirid dan mukron cacing Anisakis dari kedua ikan. Anisakis dari ikan tongkol memiliki ukuran bagian-bagian tubuh yang lebih besar dan goresan kutikula yang lebih jelas dibandingkan Anisakis dari ikan kembung. Perbedaan morfologi dan morfometrik Anisakis dari penelitian ini diduga karena Anisakis dari ikan kembung masih tergolong dalam L2, sedangkan Anisakis yang diperoleh dari ikan tongkol berada pada fase L3. Berdasarkan hasil pengamatan morfologi menggunakan mikroskop binokuler dan SEM juga pengukuran morfometrik, Anisakis dari kedua ikan memiliki kemiripan dengan Anisakis typica.

Referensi :

Anshary, H., Sriwulan, M. A. Freeman and K. Ogawa. 2014. Occurance and Molecular Identification of Anisakis, Dujardin, 1845, from Marine Fish in Southern Makassar Strait, Indonesia. Korean J. Parasitol 52 (1) : 9-19.

Roongruangchai, J., A. Tamepattanapongsa and K. Roongruangchai. 2012. Stereo and Scanning Electron Microscopic Studies of Third Stages Larva of Anisakis simplex. Southeast Asian J. Trop Med Public Health 43 (2) : 287-295.

Uga, S., Ono K., Kataoka N. and Hasan H., 1996. Seroepidemiology of five major zoonotic parasite infection in inhabitants of Sidoarjo, East Java, Indonesia. Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health 27 (3) : 56-61.

Penulis
Nikita Suryani
Program Studi Akuakultur
Email: nikitasuryani03@gmail.com

Loading

5/5