Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) masih melaksanakan perkuliahan semester Genap 2020/2021 secara daring hingga saat ini, hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan mengenai perkuliahan secara daring akan terus berlanjut. Untuk itu, Wakil Dekan I FPK UNAIR Dr. Ir. Woro Hastuti Satyantini, M.Si. menerangkan bahwa FPK masih belum dapat memastikan kapan akan melaksanakan perkuliahan secara tatap muka.
“Perkuliahan secara tatap muka masih belum dapat dipastikan karena harus melihat perkembangan selanjutnya. FPK juga tidak dapat mengambil keputusan sendiri karena harus didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Rektor UNAIR,” tutur Dr. Woro pada Sabtu (03/04/2021).
Dr. Woro mengungkapkan bahwa FPK juga memberikan perhatian khusus bagi mahasiswa yang sedang dalam penelitian di semester akhir, yaitu dengan membuka laboratorium yang dapat digunakan untuk penelitian dengan beberapa persyaratan.
“Laboratorium baru dibuka tiga minggu yang lalu untuk mahasiswa semester akhir yang ingin melakukan penelitian. Pertama mereka mengajukan dahulu izin penelitian kepada Dekan mengetahui Wadek II, kedua izin dari orang tua bahwa mengizinkan anaknya untuk melakukan penelitian di FPK, dan ketiga harus bisa menunjukan hasil negatif test swab antigen yang harus diperbaharui setiap dua minggu sekali,” jelas Dr. Woro.
Kegiatan lain seperti seminar proposal juga masih dilakukan secara online. Dr. Woro tidak menampik adanya kendala dalam seminar proposal yang dilakukan secara online terkait absensi mahasiswa yang menghadiri seminar proposal.
“Harus input satu persatu siapa saja mahasiswa yang datang, kemudian kita mengetahui siapa saja yang datang melalui SBAK. Kalau offline, mahasiswa memiliki kartu kehadiran masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu Dr. Woro juga memberikan tanggapan terkait review artikel pengganti skripsi yang bertujuan untuk menanggulangi mahasiswa tingkat akhir yang tidak bisa melakukan penelitian (research). Beliau mengungkapkan bahwa penulisan review artikel tidak mudah karena ada beberapa persyaratan. Untuk skripsi S1 minimal harus membaca 25 jurnal, kemudian dalam sistem penulisan harus dapat merangkum topik yang sedang dibicarakan.
“Apabila kita menulis mengenai reproduksi ikan air tawar yang diakselerasi dengan hormon, maka tidak hanya membicarakan satu jenis ikan saja, tetapi juga dapat membicarakan ikan air tawar lain,” pungkas Dr. Woro.
Terkait dengan apakah review artikel akan tetap terus diadakan, Dr. Woro menjelaskan bahwa hal tersebut tidak dapat diputuskan sendiri karena harus melakukan koordinasi dengan Pimpinan Fakultas.
Beliau pun mengungkapkan harapannya agar semester gasal 2021/2022 perkuliahan dapat dilakukan secara offline.
“Semoga awal semester gasal 2021/2022 kita bisa mengadakan perkuliahan secara blended, dengan syarat mahasiswa harus disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.
Wakil Dekan I FPK UNAIR (Sumber: fpk.unair.ac.id)
Penulis : Putri Arisandi (2019)
Editor : Ria Antika Sari (2018)