Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

KEBERADAAN SANG MONSTER LAUTAN “MEGALODON” DI ZAMAN INI

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

KEBERADAAN SANG MONSTER LAUTAN “MEGALODON” DI ZAMAN INI

Bagikan

Megalodon (Otodus megalodon) adalah spesies hiu terbesar yang pernah hidup di dunia. Megalodon diperkirakan hidup pada zaman Miosen Tengah hingga Pliosen pada 15,9 – 2,6 juta tahun yang lalu. Berdasarkan distribusi gigi dan morfologinya, dipercaya megalodon sempat menduduki puncak teratas dalam rantai makanan di lautan, dengan ukuran tubuhnya yang mencapai 18 meter (Pimiento and Claments, 2015). Predator puncak sangat penting dalam ekosistem dan kepunahannya akan menimbulkan efek yang berjenjang ke seluruh jaringan rantai makanan. Berdasarkan hipotesis penelitian yang dilakukan oleh Pimiento and Balk (2015), ukuran dari megalodon dapat meningkat seiring berjalannya waktu, dan ukuran yang diketahui oleh kita sekarang adalah ukuran terakhir sebelum kepunahan megalodon.

Jadi, faktor apakah yang menyebabkan hiu megalodon punah? Ada beberapa alasan menurut para peneliti mengenai kepunahan dari megalodon. Para Ichtyologist mengatakan kepunahan dari megalodon dapat ditengarai oleh efek dari zaman es, kompetisi dengan hewan predator lainnya, dan menurunnya jumlah populasi makanan bagi megalodon (Emmer, 2010). Perubahan iklim dan efek dari zaman es menyebabkan perubahan drastis pada suhu lautan, banyak hewan yang mengalami kepunahan termasuk megalodon yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan suhu yang semakin dingin. Selain itu, adanya persaingan makanan antara megalodon dengan hewan lainnya seperti hiu putih dan paus pembunuh (orca). Seperti yang dilansir oleh situs fossilguy, paus pembunuh adalah mamalia laut yang mencari makan secara berkelompok sehingga dapat dengan cepat menggantikan tahta megalodon sebagai puncak rantai makanan. Walaupun ukurannya berbeda jauh, megalodon juga tidak akan dapat bersaing dengan hiu putih yang sudah berevolusi.

Hampir 71 persen permukaan bumi ditutupi oleh lautan, dan kita belum menjamah semuanya. Hal ini menjadikan masyarakat percaya bahwa megalodon masih hidup di era ini. Banyak sekali misteri yang belum diungkap terutama pada perairan laut dalam, sehingga masyarakat berspekulasi megalodon mungkin hidup di perairan dalam, sehingga kita tidak mengetahui keberadaannya. Seperti yang diungkapkan oleh Discovery Channel yang dikutip dari situs nhm, megalodon tidak mungkin masih hidup. Bila megalodon masih hidup sampai sekarang, tentu kita sudah tahu keberadaannya karena badannya yang besar pasti akan tampak saat ia berenang ke permukaan. Hiu megalodon pasti akan meninggalkan jejak gigitan besar pada mangsanya, dan seharusnya fosil dari gigi hiu megalodon masih dapat ditemukan di dasar laut hingga saat ini. Megalodon adalah hewan berdarah panas yang tidak dapat adaptasi dengan suhu yang dingin, sehingga tidak mungkin bagi megalodon hidup tersembunyi di perairan laut bagian dalam.

Megalodon (Otodus megalodon) (Sumber: dream.co.id)

Daftar Pustaka

Emmer, R. 2010. Megalodon: Fact or Fiction? (Creature Scene Investigation). Chelsea House. New York. 103 hal

Pimiento, C and Clements, C.F. 2014. When Did Carcharocles megalodon Become Extinct? A New Analysis of the Fossil Record. Journal Plos One, 9(10): e111086

Pimiento, C and Balk, M. A. 2015. Body-size trends of the extinct giant shark Carcharocles megalodon: a deep-time perspective on marine apex predators. Paleobiology, 41(3): 479–490

https://www.nhm.ac.uk/discover/megalodon–the-truth-about-the-largest-shark-that-ever-lived.html.Diakses pada 13/3/2021

https://www.fossilguy.com/gallery/vert/fish-shark/carcharocles/carcharocles.htm.Diakses pada 13/3/2021

 

Penulis: Shafa Aisyah Rahmalia (Akuakultur, 2020)

Editor  : Linda Kartika Sari (Teknologi Hasil Perikanan, 2019)

Loading

5/5