Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

KOLEKSI DAN STOK KULTUR MIKROBA, PERLUKAH?

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

KOLEKSI DAN STOK KULTUR MIKROBA, PERLUKAH?

Bagikan

Metode penyimpanan jangka panjang yang paling efektif dan banyak dilakukan ialah metode liofilisasi atau kering beku (liophylization atau freeze drying) dan kriopreser-vasi (cryopreservation atau cryoge-nic preservation) (Clark, 1976; Ashwood-Smith dan Farrant, 1980). Kedua teknik tersebut dilaporkan paling berhasil untuk penyimpanan jangka panjang berbagai mikroba. Kendala utamanya adalah tidak semua laboratorium di Indonesia mempunyai peralatan tersebut, dan tentunya biaya bahan yang dibeli lumayan mahal. Tahapan dalam pembuatan koleksi dan preservasi plasma nutfah mikroba pada dasarnya sama, yaitu meliputi koleksi contoh mikroba, isolasi (pemurnian), dan karakterisasi isolat, preservasi, pemeliharaan dan pembuatan bank data. Pembuatan koleksi plasma nutfah mikroba dilakukan di lingkup Badan Litbang dan Balai Penelitian di Indonesia, namun di Fakultas Perikanan dan Kelautan belum dilakukan. Pembuatan koleksi mikroba skala lebih terbatas perlu dilakukan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan dan mempermudah pengelolaannya. Berdasarkan pertimbangan tersebut perlu dibuat koleksi mikroba di Fakultas Perikanan dan Kelautan, terutama di Laboratorium Mikrobiologi sehingga setiap tahunnya tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli isolat atau mengganggarkan RAB khususnya mikroba yang digunakan untuk praktikum Mikrobiologi dan Analisis Penyakit Ikan 1.

Gambar 1. Bead yang digunakan sebagai penyimpanan bakteri

Di Laboratorium Mikrobiologi, Fakulti Sains mereka memiliki stok kultur bakteri dalam jumlah yang banyak dan dengan biaya yang minimalis. Wawancara saya dengan salah satu researcher student PhD, kuncinya ada pada manik-manik atau istilah di Malaysia dengan bead (Gambar 1).  Langkah kerjanya adalah sebagai berikut stok kultur masing-masing strain diinokulasi dari TSA cair atau dapat langsung dari koloni tunggal (yang telah dimurnikan) dengan menggunakan cotton bud (steril) lalu dihomogenkan pada cryotube yang berisi media yang telah berisi 20% (b/v) glycerol–Todd–Hewitt broth (Oxoid, Madrid, Spain) dan manik-manik sekitar 10-20 buah. Untuk penyimpanan jangka waktu yang lebih lama isolate tersebut dapat dibekukan pada -80 0C atau jika tidak pada suhu -20 0C. Apabila sewaktu-waktu ingin mengsubkultur dapat mengambil satu manik menggunakan jarum Ose kemudian diinokulasikan ke media agar Petri disk secara aseptis sesuai prosedur dan standar kultur referensi (Gambar 2).

Gambar 2. Prosedur tahapan inokulasi bakteri dari stok kultur refrensi

Referensi

Clark, W.A. 1976. Selected bibliography of literature on preservation of microorganisms, blood, tissues, and vaccines with emphasis on freezing and freeze-drying (1968- 1976). US Department of Health Education and Welfare, Center for Disease Control, Atlanta.

Ashwood-Smith, M.J. and J. Farrant.1980. Low temperature preservation in medicine and biology. Tunbridge Wells, UK Pitman.

 

Penulis
Rozi, S.Pi,.M.Biotech
Departemen MKI-BP
Email: Rozi@fpk.unair.ac.id

Loading

5/5