Pulau Maratua merupakan salah satu pulau yang terdapat di Kalimantan Timur. Pulau Maratua memiliki sumberdaya pesisir dan bahari yang unik terdiri atas terumbu karang, pada lamun, dan hutan mangrove. Namun, ekosistem tersebut saat ini berada pada kondisi yang mengkhawatirkan akibat aktivitas manusia. Dalam 50 tahun terakhir, ekosistem ini mengalami peningkatan kerusakan hingga 50%. Aktivitas penangkapan yang sangat tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom/ bahan peledak untuk menangkap ikan merupakan penyebab utama sumber daya di wilayah ini mengalami kerusakan.
Terumbu karang yang terdapat di Pulau Maratua kebanyakan jenis fringing reefs yang ditemukan diseluruh wilayah tubiran pulau. Berdasarkan pembagian zona, terumbu karang pada Pulau Maratua terhampar di zona reef flate serta zona reef edge/reef slope. Terumbu karang pada Pulau Maratua juga mengalami gangguan akibat kegiatan manusia seperti transportasi laut serta kegiatan destructive fishing (blasting and cyanide fishing) yang dilakukan masyarakat nelayan setempat dan pendatang. Pada zona reef flate, terumbu karang di Pulau Maratua berkategori sedang.
Ikan yang hidupnya di perairan sekitar Pulau Maratua pada umumnya terdiri atas ikan hias dan ikan karang konsumsi. Terdapat 144 spesies ikan karang yang didominasi oleh jenis ikan planktivora dan omnivora, sebanyak 133 spesies avertebrata bentik non karang. Ikan yang paling banyak dijumpai antara lain berasal kelompok Pomacentridae, Labridae, Acanthuridae, Chaetodontidae, dan Nemipteridae. Beberapa jenis ikan karang konsumsi yang mempunyai nilai jual dan biasa ditangkap nelayan mirip jenis Kakap (Lutjanidae), Kerapu (Serranidae), Lencam (Lethrinidae), Baronang (Siganus Sp.), dan lain-lain.
Penulis: Tasya Lutfiyatur Rahma Adly, Dwinasti Defeari Lovanda, Imam Zarkasih, Naura Nada Kamelia, Muhammad Charir Taqiyudin.