Teknologi pada budidaya ikan terus berkembang secara pesat. Pesatnya perkembangan teknologi budidaya diiringi dengan berbagai kendala seperti kurangnya penyediaan benih karena keterbatasan musim pemijahan sehingga sangat mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya. Terdapat teknologi untuk memenuhi kendala budidaya secara kualitas dan kuantitas yaitu salah satunya melalui teknik kriopreservasi.
Penggunaan teknik kriopreservasi embrio pada ikan telah banyak dilakukan pada beberapa tahun belakangan ini. Pengembangan teknologi kriopreservasi untuk embrio ikan bermanfaat untuk penyediaan stok sel perikanan, pembuatan gen bank untuk spesies ikan, serta sebagai upaya konservasi populasi ikan yang terancam punah.
Kriopreservasi embrio merupakan salah satu pendekatan dalam penyediaan stok larva atau benih ikan dengan kemudahan transportasi embrio melalui penyimpanan embrio dan material genetik spesies ikan untuk aplikasi di masa mendatang. Penelitian awal kriopreservasi embrio ikan telah dimulai pada tahun 2018 oleh Dr. Akhmad Taufiq Mukti dengan melibatkan mahasiswa Magister Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Septuresty Hartri Eka). Penelitian dilanjutkan pada tahun 2019 hingga saat ini telah tercatat 4 (empat) penelitian mengenai kriopreservasi embrio pada ikan lele dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Akuakultur dan mahasiswa Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, yaitu Becca Verra Raharjo, Deanira Ardya Garini, Rica Putri Nugroho, dan Katarina Sekar Budi dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Skripsi dan Tesis.
Penjelasan mengenai kriopreservasi embrio pada ikan dapat dilihat pada http://news.unair.ac.id/2020/05/19/studi-awal-kriopreservasi-sel-embrio-ikan/