Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Mahasiswa National Pingtung University Of Science And Technology Program Summer Course Melakukan Kunjungan Di PT. Kappa Carageenan Nusantara Di Pasuruan

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Mahasiswa National Pingtung University Of Science And Technology Program Summer Course Melakukan Kunjungan Di PT. Kappa Carageenan Nusantara Di Pasuruan

Bagikan

Berita FPKMahasiswa peserta summer course yang berasal dari National Pingtung University Of Science and Technology pada tanggal 9 Agustus 2018 ini sangat bersemangat untuk mengikuti kunjungan ke PT. Kappa Carageenan Nusatara Pasuruan. Pengelolanya adalah Bapak Hamzah, beliau sangat senang melihat kedatangan Mahasiswa National Pingtung University Of Science and Technology.

Pabrik Kappa Carrageenan Nusantara didirikan pada April 2012 oleh Bapak Hamzah dan dua orang temannya. Pada Mei 2013 pabrik ini mulai uji coba produksi produksi, mulanya pabrik ini hanya mengelola eucheuma cottonii  menjadi produk karaginan. Tetapi karena pasar untuk PT. Kappa Carrageenan Nusantara masih belum terbuka luas maka pabrik ini menghasilkan produk lain yakni agar-agar dengan bahan baku eucheuma spinosum, Gracilaria (Gracilaria gigas,Verrucosa dan Gilidium) dan Sargasum sp (Sargasum dan turbinaria ). Seiring dengan berjalannya waktu, pasar untuk PT. Kappa Carageenan Nusantara mulai terbuka sehingga kemudian pabrik ini pada awal berdirinya hanya memiliki bangunan produksi dengan mulai terbukanya permintaan pasar terhadap produk karaginan dari tepung agar-agar, pabrik ini mulai berkembang dengan meningkatkan fasilitas. Pabrik ini terus berkembang sehingga saat ini terdapat ruang direktur, ruang tamu, gudang penyimpanan bahan baku dan gudang penyimpanan ahan kimia. Bahkan pada saat kegiatan praktek kegiatan kerja lapng ini sedang berjalan pihak perusahaan dalam proses membangun gudang bahan baku yang cukup besar untuk memperbanyak daya tampung bahan baku rumput laut, “ujar Pak Hamzah”.

Sebelum Beliau mengajak mahasiswa tersebut, diperkenalkan terlebih dahulu melalui video cara proses pengolahannya, selanjutnya mahasiswa diperkenankan untuk memasuki ruangan pengolahan. Bapak Hamzah memberi pengarahan bahwa di dalam ruangan pengolahan banyak sekali mesin-mesin besar dan tidak boleh diambil dokumentasinya, dengan penuh perhatian dan semangat para mahasiswa National Pingtung University Of Science and Technology mengikuti apa yang diberikannya.

Menuju pada ruangan mesin proses pengolahan mahasiswa National Pingtung University Of Science and Technology diberitahukan untuk langkah-langkah pengolahan rumput laut menjadi bahan baku (rumput kering) adalah sebagai berikut:

Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, kemudian setelah bersih, rumput laut dijemur sampai kering. Bila cuaca cukup baik, penjemurannya hanya membutuhkan satu atau dua hari. Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Sebagai bahan baku agar-agar, rumput laut kering dicuci dengan air tawar. Sedangkan untuk menjadi karaginan dicuci dengan air laut bahan tambahan yang digunakan seperti KCL dan etanol. Untuk pengeringan selama musim penghujan, dapat dilakukan dengan mengangin-anginkan rumput laut di atas rak (dengan ketebalan sekitar 5 sampai 8 cm) atau dengan cara diikat dalam bentuk rumpun dan digantung di dalam gudang.

Saat ini sebagian besar hasil budidaya rumput laut masih diekspor dalam bentuk raw material, sangat kontras dengan kondisi di Indonesia di mana banyak industri yang justru mengimpor hasil olahan produk rumput laut seperti karaginan, agar-agar.

Produk hasil olahan rumput laut di perusahaan ini merupakan salah satu bahan penting dalam industri makanan dan obat-obatan, baik sebagai campuran pada makanan, minuman, kertas, pengharum ruangan, pasta gigi, kosmetik, tas plastik hingga bahan pembuat kapsul non-hewani untuk industri farmasi dan masih banyak lagi.

Profesor Pradip Kumar Paul dari India mengungkapkan kekagumannya kepada Bapak Hamzah  karena Beliau sudah mendirikan perusahaan ini mulai tahun 2013 sampai sekarang rumput lautnya yang sudah di ekspor sampai ke luar negeri. Dengan sangat antusias Profesor Pradip Kumar menanyakan langsung kepada Pak Hamzah tentang bagaimana cara membudidayakan rumput laut di India, Pak Hamzah pun menjelaskannya dengan penuh kesabaran. Kesan dari mahasiswa National Pingtung University Of Science and Technology yang bernama “Ranit”, sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik,  kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung karyawan-karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut.

Jadi kurang lebih seperti itu salah satu alternatif solusi pengolahan rumput laut yang bisa lakukan, karena dengan mengolah rumput laut menjadi produk yang bermanfaat diharapakan bisa meningkatkan nilai jual hasil olahan rumput laut dari para petani. Karena dengan meningkatnya nilai jual rumput laut pasti akan meningkat pula pendapatan para petani, jadi taraf ekonomi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Indonesia pun juga semakin meningkat, “ujar Pak Hamzah dalam penyampaian penutup kata”.

Penulis   : Dwitha Nirmala

Editor     : Wahju Tjahjaningsih

Loading

5/5