Siapa yang tidak tahu dengan tumbuhan mangrove, pastinya sudah banyak yang kenal bahkan mengetahui manfaat tumbuhan ini. Mangrove merupakan jenis tanaman yang mampu bertahan hidup dalam air payau maupun laut, banyak ditemukan pada daerah muara pantai yang memiliki struktur tanah yang padat. Mangrove hidup secara berkelompok dengan akar yang besar dan memiliki buah. Mangrove dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu Mangrove sejati yang merupakan jenis tumbuhan mangrove yang membentuk tegakan murni (mayor), memiliki akar napas dan viviparous, contohnya adalah Rhizopoda, Avicennia, Sonneratia, Heritiera, dan Nypa fricticans. Mangrove tidak sejati, merupakan mangrove yang tidak membentuk tegakan murni (minor) dan tidak mendominasi dalam struktur komunitas, contohnya seperti Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Aegialitis, Acrostichum, Camptostemon, Scyphiphora, Pemphis, Osbornia. Mangrove Ikutan, merupakan jenis mangrove yang berasosiasi dengan jenis mangrove sejati dan tidak sejati, contohnya adalah pandan (Pandanus sp.) dan waru laut (Thespesia sp.).
Mangrove memiliki banyak kegunaan dan juga berkontribusi penting bagi ekosistem selain sebagai penahan ombak. Hutan mangrove mampu mengikat sedimen yang terlarut dari sungai dan memperkecil erosi atau abrasi pantai. Mangrove juga digunakan oleh biota laut seperti ikan, udang, kerang, kepiting dan lainnya untuk tempat pemijahan, tempat tinggal dan tempat mencari makan, selain itu juga sebagai habitat bagi berbagai jenis burung, tidak hanya sebagai perlindungan fisik tetapi juga sebagai bagian integral dari ekosistem pesisir lainnya, seperti ekosistem terumbu karang dan ekosistem padang lamun. Selain itu mangrove juga bermanfaat bagi masyarakat, seperti hasil kayu hutan mangrove yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat namun masih dengan memperhatikan populasi mangrove yang ada. Buah mangrove juga banyak dimanfaatkan menjadi berbagai macam makanan, bahkan sebagai bahan baku industri. Oleh karena itu, mangrove sangat penting untuk dipertahankan kelestariannya. Penyebab kerusakan ekosistem mangrove antara lain penangkapan ikan yang berlebihan, penggunaan teknik dan peralatan penangkapan ikan yang membahayakan lingkungan, degradasi fisik habitat biologis, konversi kawasan perlindungan laut, perubahan iklim global, dan bencana alam.
Penulis : Amelia Fransisca dan Wahyu