MEDIA KULTUR TEKNIS MODIFIKASI TSP GANTIKAN MEDIA PES DAN MEDIA SMW SEBAGAI MEDIA KULTUR ALTERNATIF Sargassum sp.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor rumput laut terbesar di dunia. Salah satu jenis rumput laut Indonesia yang bernilai ekonomis dan sudah diperdagangkan, yaitu Sargassum sp. dari kelas Phaeophyceae yang menghasilkan metabolit primer berupa hidrokoloit alginat sehingga jenis rumput laut ini disebut alginofit. Alginat merupakan salah satu jenis hidrokoloid, yaitu sistem koloid oleh polimer organik di dalam air (Basmal et al., 2013).
Pupuk TSP.(Triple Super Phosphate) adalah pupuk anorganik yang mengandung P dan Ca dengan kadar P2O5 mencapai 44 – 46% dan CaO mencapai 20% (Rosmawaty et al., 2018). Dalam bentuk senyawa organik nitrogen dan fosfat dimanfaatkan oleh tumbuhan menjadi protein nabati yang selanjutnya dimanfaatkan oleh organisme hewani sebagai pakan. Kadar fosfat di perairan akan berpengaruh positif terhadap kesuburan gametofit alga (Aslan, 1998).
Media PES (Provasoli’s Enriched Seawater) adalah media kultur untuk alga yang kaya dengan senyawa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrient pada rumput laut (Andersen, 2005). Media PES memiliki sumber nitrogen dan fosfat yang merupakan unsur utama yang dibutuhkan oleh rumput laut dalam pertumbuhannya (Nursyam, 2013). Media SMW (West and McBride) merupakan media yang berasal dari modifikasi ES Medium, modifikasi utama dari media ini adalah tidak terdapat TRIS buffer tetapi memiliki kadar nitrat, fosfat, trace metal, EDTA dan kadar vitamin yang lebih rendah (McLachlan, 1973).
Berdasarkan hasil GR (Growth Rate) dan SGR (Specific Growth Rate) selama penelitian, dapat diketahui bahwa Sargassum sp. yang dikultur selama 28 hari tumbuh. GR dan SGR yang diperoleh adalah (P<0,05) atau terdapat perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah P6, yang merupakan media teknis dengan modifikasi TSP 0,27 gram. Perbedaan yang signifikan dapat terjadi dalam semua perlakuan selama pemeliharaan karena semakin tinggi dosis TSP, semakin tinggi nutrisi yang diperoleh oleh Sargassum sp.
Hasil analisa kandungan klorofil a dalam ekstrak Sargassum sp. yang diuji menggunakan one-sample Kolmogorov-smirnof test dimana diperoleh hasil asymp. Sig sebesar 0.200(µg/l) yang artinya data berdistribusi normal dikarenakan P>0.05. Uji lanjut dilakukan menggunakan uji Kruskal-wallis test dan diperoleh hasil asymp. Sig sebesar 0.761(µg/l) yang artinya data berdistribusi normal (P>0.05).
TSP yang terkandung didalam media kultur teknis Sargassum sp. berguna untuk memacu pertumbuhan, pembentukan klorofil a dan kandungan air. Penyerapan unsur hara akan menambah nutrient pada rumput laut. Menurut Aslan (1998) pertumbuhan dan perkembangan rumput laut sangat diperlukan kualitas cahaya serta zat hara yang cukup seperti nitrat dan fosfat. Semakin banyak jumlah klorofil pada tanaman, maka proses fotosintesis semakin optimal. Nitrogen merupakan elemen penting untuk pembentukan klorofil, bila mineral ini dalam jumlah yang terbatas, thallus akan nampak berwarna kekuningan dan kecepatan fotosintesis akan menurun.
Penggunaan media PES, media SMW dan media kultur teknis dengan modifikasi TSP dalam budidaya selama 28 hari memiliki pengaruh pada pertumbuhan berat dan klorofil a Sargassum sp. Perlakuan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan optimal dalam Sargassum sp. adalah P6 dengan dosis TSP 0,27gr / l. Sehingga media kultur teknis dengan modifikasi TSP dapat dijadikan media kultur alternatif Sargassum sp.
Referensi
Andersen R. A., J. A. Berges, P. J. Harrison, M. M.Watanabe. 2005. Appendix A Recipes for Freshwater and Seawater Media. In: R.A. Andersen (Eds). Algal Culturing Techniques. National Institute Enveronmental Studies. Academic press. America. hal 429-538.
Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisius, Yogyakarta. hal 100.
Basmal, I. J., Utomo, B. S. B. & Marraskuranto, T. W. E. 2013. Membuat alginat dari rumput laut Sargassum, Penebar Swadaya Grup. hal 3-11.Hastuti, B., dan N. Tulus. 2015. Sintesis Kitosan Dari Cangkang Kerang Bulu (Anadara inflata) sebagai Adsorben Ion Cu2+. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VII. 11 hal.
McLachlan, J. 1973. Growth media – marine. In stein, J.R. (ed.) Culture Methods and Growth Measurements. Cambridge Univ. Press, Cambridge. pp 25-51.
Nursyam, 2013. Pengaruh Lama Perendaman Pupuk Provasoli’s enrich Seawater (PES) Terhadap Laju pertumbuhan In Vitro Kappaphycus alvarezii. Skripsi. Universitas 45. Makassar. pp 45
Rosmawaty, T., Satriana, S., and Murdiono. 2018. Aplikasi MOL Keong Mas dan TSP dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L). Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS. 2 (1): 10-17.
Penulis
Mira Adyla Anandasari
Mahasiswa FPK – UNAIR
Email: Mira.adyla.13@gmail.com