Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

MEDIA PES (PROVASOLI’S ENRICHED SEAWATER) DAN MEDIA SMW (WEST & MCBRIDE’S) DENGAN MODIFIKASI MgSO4 SEBAGAI MEDIA KULTUR TEKNIS Sargassum sp.

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

MEDIA PES (PROVASOLI’S ENRICHED SEAWATER) DAN MEDIA SMW (WEST & MCBRIDE’S) DENGAN MODIFIKASI MgSO4 SEBAGAI MEDIA KULTUR TEKNIS Sargassum sp.

Bagikan

MEDIA PES (PROVASOLI’S ENRICHED SEAWATER) DAN MEDIA SMW (WEST & MCBRIDE’S) DENGAN MODIFIKASI MgSO4 SEBAGAI MEDIA KULTUR TEKNIS Sargassum sp.

Di Indonesia produksi rumput laut meningkat cukup signifikan dengan peningkatan mencapai 78,4% dari 5,2 juta ton basah rumput laut pada tahun 2011 menjadi 9,2 juta ton pada tahun 2013 (KKP, 2014). Rumput laut merupakan makro algae yang hidup pada laut dangkal. Terdapat tiga kelas dalam rumput laut yaitu Rhodopyceae (alga merah), Phaeophyceae (alga coklat) dan Clorophyceae (alga merah). Sargassum sp. termasuk dalam kelas Phaeophyceae (alga coklat) yang tumbuh dan tersebar di perairan Indonesia (Kadi, 2012).Sargassum sp. merupakan rumput laut penghasil alginat yang biasa dimanfaatkan oleh industri pangan, farmasi, kosmetik dan tekstil, sehingga rumput laut tersebut banyak diminati dalam perdagangan pasar lokal maupun internasional.

Produksi Sargassum sp. dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara alami, budidaya tradisional pada pesisir pantai serta penggunaan sistem kultur jaringan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan meliputi lingkungan, genetik, dan nutrisi. Produksi Sargassum sp. pada penelitian ini menggunakan sistem kultur jaringan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh media komersial seperti media PES (Provasoli’s Enriched Seawater) dan media SMW (West & McBride’s) serta media kultur teknis terhadap pertumbuhan jaringan Sargassum sp.. Media pertumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PES, SMW dan Media kultur teknis dengan modifikasi MgSO4.

PES merupakan media yang sering dijumpai pada kultur jaringan rumput laut, media ini kaya akan senyawa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrien rumput laut (Suniti dan Suada, 2012). SMW merupakan media yang berasal dari modifikasi ES medium, modifikasi utama media ini tidak terdapat buffer TRIS melainkan memiliki kandungan nitrat, fosfat, dan trace metal yang lebih rendah (McLachlan, 1973). Media kultur teknis merupakan media tumbuh alternatif yang digunakan dalam budidaya rumput laut secara in-vitro dan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan rumput laut. Media kultur teknis yang digunakan mengacu pada penelitian Addini (2008) yaitu dengan spirulina sebagai sampelnya. Modifikasi MgSO4 pada kultur teknis dilakukan karena dalam proses pertumbuhan alga Mg berfungsi dalam pembentukan klorofil. Selain itu, Mg juga berfungsi untuk mempertahankan ion magnesium di dalam molekul klorofil, sehingga dapat meningkatkan kandungan klorofil-a (Christiana et al, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 28 hari penggunaan media PES, SMW dan media kultur teknis dengan modifikasi MgSO4 memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat dan kandungan klorofil-a Sargassum sp. Nilai SGR (Specific Growth Rate) yang didapat pada penelitian ini berkisar 0,8605-0,9608%, nilai GR (Growth Rate) berkisar 0,7084-0,7099 gr/hari dan nilai kandungan klorofil-a 0,0135-0,0421 µg/ml. Kandungan klorofil-a tertinggi terdapat pada P7 dengan penggunaan media kultur teknis modifikasi MgSO4 3 gram sedangkan penggunaan media kultur teknis dengan modifikasi MgSO4 pada konsentrasi 1,5 gram (P2) memberikan pengaruh pertumbuhan berat Sargassum sp. terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Referensi

Christiana, R., Hari K., and Leenawaty L. 2008. Photodegradation and Antioxidant Activity of Chlorophyll-a from Spirulina (Spirulina sp.) Powder. Indo. J. Chem, 8(2):236-241.

Kadi, A. 2012. Potensi Rumput Laut dan Kesesuaian Lokasi Budidaya di Perairan Bangka-Belitung. J. Oseana. 37(3):37-44.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2014. Profile of Business and Investment Opportunities on Seaweed in Indonesia 4th Edition. Direktorat Bisnis dan Investasi, Direktorat Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Produk Perikanan, Kementerian Perdagangan.

McLachlan, J. 1973. Growth media – marine. Pp. 25-51. In stein, J.R. (ed.) Cultute Methods and Growth Measurements. Cambridge Univ. Press, Cambridge.

Suniti, N.S. dan Suada, I.K. 2012. Kultur In-Vitro Anggur Laut (Caulerpa lentilifera ) dan Identifikasi Jenis Mikrobia yang Berasosiasi. Agrotop 2 (1): 85-89

Penulis
Rebica Gustin
Mahasiswa FPK – UNAIR
Rebicagustin16@gmail.com

Loading

5/5