Cacing jangkar merupakan nama lokal dari ektoparasit yang berasal dari Phylum Arthropoda, Family Lernaeidae Genus Lernaea dengan beberapa spesies yang pernah ditemukan antara lain Lernaea cyprinacea, L. cruciata, L. devastratix, L. lophiara, L. oryzophila, L. papuensis. Istilah cacing digunakan oleh para pembudidaya karena infestasi Lernaea pada ikan tampak seperti cacing, padahal Lernaea bukan merupakan parasit cacing. Adapun istilah jangkar digunakan karena Lernaea memiliki bentukan alat perlekatan yang seperti jangkar atau disebut juga dengan organ holdfast. Setiap jenis spesies Lernaea memiliki bentukan jangkar atau holdfast yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi salah satu kunci dalam melakukan identifikasi Lernaea.
Infestasi Lernaea banyak ditemukan pada ikan-ikan hias air tawar maupun ikan konsumsi air tawar antara lain ikan maskoki, ikan komet, ikan arwana dan ikan konsumsi gurami. Ektoparasit Lernaea merupakan ektoparasit yang cepat berkembang biak pada suhu tinggi dan akan memilih tempat perlekatan pada organ-organ inang yang terlindung dari arus. Hal ini sebagai salah satu strategi dari parasit supaya tidak mudah lepas dari tubuh inangnya.
Selain memiliki alat perlekatan berupa holdfast di bagian anterior, Lernaea betina dewasa juga memiliki kantung telur di bagian posterior tubuhnya dan berisi ratusan telur. Kantung telur ini berada di luar tubuh inang dan ketika suhu meningkat, pelepasan telur akan terjadi lebih cepat. Semua Lernaea yang ditemukan menginfestasi inang merupakan Lernaea betina karena Lernaea jantan akan mati setelah terjadinya kopulasi.
Referensi
Gunanti Mahasri, Putri Desi Wulansari, Setiawan Koesdarto. 2010. Perubahan Patologi Kulit Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Akibat Infestasi Lernaea cyprinacea Pada Derajat Infestasi yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(2) : 123-127.
Penulis:
Putri Desi Wulan Sari
(Departemen MKI-BP)
Email: putrid.dw@fpk.unair.ac.id