Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Mengulik Ekosistem Terumbu Karang Beberapa Daerah Di Pulau Sumatera

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Mengulik Ekosistem Terumbu Karang Beberapa Daerah Di Pulau Sumatera

Bagikan

Terumbu karang merupakan ekosistem yang kompleks, khas, dan unik yang ditandai dengan banyaknya jenis biota penghuninya. Secara fisik terumbu karang berfungsi sebagai pemecah ombak dan melindungi pantai dari sapuan badai, serta memiliki nilai estetika tinggi yang menjadi daya tarik pariwisata dan penelitian yang menghasilkan devisa. Peran terumbu karang tidak terlepas dari peran ekologinya sebagai daerah pemijahan (spawning ground), tempat pengasuhan (nursery ground), tempat mencari makan (feeding ground), dan daerah pembesaran (rearing ground) bagi biota ekonomis penting. Salah satu  daerah yang memiliki terumbu karang yang bagus adalah wilayah pulau sumatera, tepatnya pada Provinsi Sumatera Barat yang memiliki banyak pulau seperti Pulau Angso, Pulau Duo, dan Pulau Kasiak. 

Pulau Kasiak memiliki terumbu karang paling baik jika dibandingkan dengan pulau lain disekitarnya. Hal ini diduga terjadi akibat kondisi lingkungan pada perairan tersebut. Meskipun demikian, pada daerah tersebut juga terdapat aktivitas nelayan seperti penangkapan ikan menggunakan jaring, sehingga dapat mengakibatkan terumbu karang rusak dan patah. Beberapa jenis terumbu karang yang terdapat pada perairan tersebut adalah jenis Acropora seperti Acropora Branching (ACBD), Acropora Encrusting (ACE), Acropora Submassive (ACS), dan Acropora Digitate (ACD) serta Non Acropora seperti Coral Branching (CB), Coral Massive (CM), Coral Encrusting (CE), Coral Submassive (CS), Coral Foliose (CF), Coral Mushroom (CMR).  

Tak hanya Sumatera Barat, Aceh juga memiliki keindahan bawah laut, seperti di Pulau Rubiah Sabang. Pada daerah ini, terumbu karangnya di dominasi oleh oleh Famili Acroporidae, Agariciidae, dan Pocilloporidae, contohnya adalah Montipora capricornis, Acropora formosaAcropora sarmentosa, Acropora clathrata, Leptoseris scabra, Gardineroseris planulata, Pocillopora eydouxi. Pulau Weh juga memiliki keindahan bawah laut yang eksotis yang didominasi oleh jenis karang tepi (fringing coral) yang tumbuh langsung di sepanjang garis pantai pulau atau terumbu dangkal. Beberapa jenis kerang yang terdapat di daerah  Pulau Weh adalah Hard Coral, Soft Coral, Fire Coral, Table Coral, dan Sponge.

Tapanuli Tengah (Sumatera Utara) mempunyai karang Acropora Branching, Coral Branching, Coral Encrusting, Coral Mushroom, Soft Coral, Coral Submassive, Coral Massive, Makro Algae, Halimeda, Coral Foliose, Dead Coral with Algae, Dead Algae, Sand, Silt, Rubble, Turf Algae. Namun, jenis yang paling mendominasi yaitu Dead Coral with Algae (DCA) dengan rata-rata persentase sebesar 37,2%

Pulau Enggano dan Pulau Tikus di Bengkulu juga memiliki ekosistem terumbu karang. Di Pulau Enggano, kerang yang sudah mati diperbolehkan untuk diambil untuk berbagai kepentingan. Di Pulau Tikus, pemerintah sudah mengupayakan transplantasi cangkok akibat rusaknya ekosistem terumbu karang pada wilayah tersebut akibat ulah tangan manusia.

 

Penulis : Muhammad Maulidi Arrohman, Rheva Meylisa Adiarti, Nadhira Hasna Rashida, Achmad Saif Ali Amrullah, Niken Rahmadita.

Loading

5/5