Pekan ini Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) terlibat dalam beberapa kegiatan, baik acara internal maupun eksternal universitas. Diawali dengan persiapan pagelaran Airlangga Education Expo (AEE) 2021 yang diselenggarakan pada 13-24 Februari 2021, FPK menyiapkan booth yang dapat dikunjungi secara virtual. FPK secara khusus mengisi Info Session pada Kamis (18/02/2021) dengan topik “Developing Indonesian Fisheries and Marine with Us!” yang disampaikan oleh Dekan FPK UNAIR (Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D.) dan Wakil Dekan III (Dr. Eng. Sapto Andriyono, S.Pi., M.T.).  Pada kesempatan tersebut, Prof. Amin menyampaikan 11 bidang garap perikanan Indonesia yang dapat menyediakan 45 juta lapangan pekerjaan antara lain  perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi perikanan kelautan, pertambangan dan energi, pengembangan pariwisata bahari, pengembangan hutan bakau, perhubungan laut, pengembangan sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, industri dan jasa maritim, dan sumber daya alam non-konvensional.

Prof. Amin selaku Ketua MPHPI (Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia) Korwil Jawa Timur dan Madura juga turut berpartisipasi dalam acara virtual Kuliah Tamu oleh Program Studi Ilmu Perikanan Universitas Hang Tuah pada Rabu, 17 Februari 2021. Mengangkat topik “Upaya dan Tantangan UMKM dalam Upaya Memperkuat Perekonomian Regional Jawa Timur”, Wahyu Isroni, S.Pi, M.P., dosen FPK UNAIR, menyampaikan bahwa perlu adanya inovasi dan branding kreatif dalam mengolah dan mengemas produk perikanan.

Tidak absen prestasi, pekan ini Reza Istiqomatul Hidayah (Akuakultur 2017) terpilih sebagai pemenang pada Bidikmisi Award yang diselenggarakan oleh AUBMO Universitas Airlangga. Pengumuman itu diunggah pada akun resmi instagram @bidikmisiunair.

Di Mamuju dan Majene, Muhammad Arief Permana, mahasiswa FPK UNAIR juga turut menyumbangkan sumbangsih dalam kegiatan kemanusiaan. Arief bersama Mahasiswa Tanggap Bencana (MAHAGANA) UNAIR menjadi relawan bagi masyarakat korban gempa. Ia bertugas selama 25 hari bekerja sama dengan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA).

Berita yang menyita perhatian masyarakat juga datang dari peristiwa terdamparnya paus pilot (Globicephala macrorhynchus) di Selat Madura, tepatnya di Bangkalan,, Madura. Belum diketahui pasti penyebab terdamparnya puluhan paus pilot ini karena tim Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Pekan ini diakhiri dengan sosialisasi mengenai FPK UNAIR secara daring yang diselenggarakan pada Minggu (21/02/2021). Kegiatan ini menyasar guru, wali murid dan siswa/i SMA/MA/SMK yang tersebar di beberapa kabupaten/kota Jawa Timur. Sosialisasi kali ini dihadiri oleh Wakil Dekan III, Dr. Eng. Sapto Andriyono, S.Pi., M.T., Ketua Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Dr. R.R. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si. dan Ketua Program Studi Akuakultur, Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si. Beberapa dosen lainnya juga turut menyampaikan materi sosialisasi di ruang Zoom meeting yang berbeda, yaitu Eka Saputra, S.Pi., M.Si., Muhammad Browijoyo Santanumurti, S.Pi, M.Sc., Wahyu Isroni, S.Pi., M.P., Ayu Lana Nafisyah, S.Pi., M.Sc., Ph.D., Nina Nurmalia Dewi, S.Pi., M.Si., dan Dwi Yuli Pujiastuti, S.Pi, M.P. Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadi jawaban bagi guru, wali murid dan siswa/i yang ingin mengenal FPK UNAIR lebih dekat dan menarik minat calon mahasiswa baru.

Penulis : Esza Rezky Amaliandini (Akuakultur, 2017)
Editor : Ayu Lana Nafisyah