Warta FPK – Ikan Cupang (Betta sp.) merupakan salah satu ikan hias yang marak dibudidayakan di masa pandemi. Betta splendens adalah salah satu spesies ikan cupang yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Semakin cerah warna ikan cupang maka semakin mahal pula harganya.
Selain faktor internal, faktor eksternal seperti lingkungan dan pakan juga mempengaruhi kecerahan ikan. Sehingga salah satu cara untuk meningkatkan kecerahan ikan cupang salah satunya dengan suplementasi pakan.
Mikroalga Porphyridium cruentum merupakan mikroalga kelas Rhodophyceae yang memiliki banyak kandungan bioaktif, salah satunya pigmen fikoeritrin. Selain sebagai sumber pigmen alami, mikroalga merah ini memiliki banyak sekali manfaat apabila diaplikasikan pada ikan seperti efek antibiotik dan antibakteri alami (Dufose et al., 2005).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marda Syaifudin et al. (2017) penambahan tepung mikroalga Porphyridium cruentum memiliki dampak positif terhadap peningkatan kecerahan ikan cupang (Betta splendens). Hal tersebut terjadi karena kandungan karotenoid dan pigmen warna dalam pakan mampu meningkatkan kecerahan pada ikan.
Ikan diberi 4 perlakuan berbeda dimana P1 hingga P4 diberi penambahan secara berurutan 0%, 1%, 3%, 5% Porphyridium cruentum. Dari semua perlakuan, pemberian dosis 1% menunjukkan hasil yang paling optimal. Kecerahan ikan disebabkan oleh adanya sel pigmen atau chromatophore yang terdapat pada dermis pada sisik, di luar maupun di dalam. Secara fisiologis, ikan mampu mengubah secara langsung pigmen yang didapat melalui pakan, menjadi berbagai variasi warna (Indarti et al., 2012).
Perubahan warna yang terjadi secara fisiologis diakibatkan oleh adanya aktivitas pergerakan butiran pigmen atau kromatofor. Secara umum, ikan dapat menyerap karotenoid dalam pakan secara langsung dan menggunakannya sebagai pembentuk pigmen untuk meningkatkan intensitas warna pada tubuh. Kandungan astaksantin yang terdapat dalam karotenoid akan meningkatkan pigmen warna merah pada eritrofor sehingga warna merah yang dihasilkan akan tampak lebih jelas.
Penelitian ini menunjukkan dosis optimal dalam pemberian tepung Porphyridium cruentum. Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan pigmen ke dalam pakan dalam jumlah berlebih pada titik tertentu tidak akan memberikan perubahan warna yang lebih baik bahkan mungkin menurunkan nilai warna. Dosis optimal pemberian tepung mikroalga merah adalah 1% dengan tingkat kecerahan hingga 27.5°±1.00 dalam 4 minggu pemberian.
Mikroalga Porphyridi cruentum mengandung pigmen fikoeritrin
dan karotenoid yang berpotensi meningkatkan warna ikan (Sumber: algaeresearchsupply.com)
Daftar Pustaka
Dufossé, L., Galaup, P., Yaron, A., et al. 2005. Microorganism and microalgae as sources of pigments for food use: A scientific oddity or an industrial material. Trends in Food Science & Technology, 16(9): 389-406.
Syaifudin, M., Sulmartiwi, L., & Andriyono, S. 2017. Penambahan mikroalga merah Porphyridium cruentum pada pakan terhadap kecerahan warna ikan Cupang (Betta splendens). Journal of Aquaculture and Fish Health, 6(1): 41-47. https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/download/11274/6347
Indarti, S., Muhaemin, M., dan Hudaidah, S. 2012. Modified Toca Colour Finder (M-TCF) dan Kromatofor Sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna Ikan Komet (Carasius auratus auratus) yang diberi Pakan Dengan Proporsi Tepung Kepala Udang (TKU) yang Berbeda. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 1(1): 9-16.
Penulis : Ivan Syahrial Abidin (Mahasiswa PSDKU Akuakultur 2018)
Editor : Dimar Herfano (Mahasiswa Akuakultur 2018)