“Tausyiah FPK Unair dibulan suci Ramadhan”
Fakultas Perikanan dan Kelautan dalam menyongsong ibadah dibulan suci ramadhan, tepat hari kamis, 15 Juni 2017 mengadakan acara yang bertemakan “Pertemuan Rutin dan Silatuhrami” bertempat di ruangan C402 Gedung C yang dihadiri oleh Tenaga pendidik dan tenanga kependidikan FPK UNAIR.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah silahturahmi antar dosen dan tendik serta tambahan siraman rohani, ujar Dekan FPK dalam mengawali sambutan acara ini.
Acarapun makin khidmat dan menyejukan hati karena adanya tausiyah yang diisi oleh Ustd Prof. Moch. Amin Alamsjah Ir., M.Si., Ph.D. yang sejatinya juga staf dosen FPK itu sendiri.
Mengawali Tausiyahnya Ustd Prof. Moch. Amin mengisahkan sahabat nabi yang bernama Rabi’ah bin Ka’ab.
Pertama kali berjumpa dengan Rasulullah saw, ia langsung jatuh cinta dan menyerahkan seluruh jiwa raganya; menjadi pendamping beliau. Kemana pun beliau pergi, Rabi’ah bin Ka’ab selalu berada di sampingnya.
Rabi’ah melayani segala keperluan Rasulullah sepanjang hari hingga habis waktu Isya’ yang terakhir. Bahkan lebih dari itu, ketika Rasulullah hendak berangkat tidur, tak jarang Rabi’ah mendekam berjaga di depan pintu rumah beliau.
Pada suatu hari beliau memanggilnya seraya berkata, “Wahai Rabi’ah bin Ka’ab, katakanlah permintaanmu, nanti kupenuhi!”
Ia datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya mohon agar engkau mendoakan kepada Allah agar menjadi temanmu di surga.”
Agak lama juga Rasulullah SAW terdiam. Sesudah itu barulah beliau berkata, “Apakah tidak ada lagi permintaamu yang lain?”
“Tidak, ya Rasulullah. Tidak ada lagi permintaan yang melebihi permintaanku,” jawab Rabi’ah bin Ka’ab mantap.
“Kalau begitu, bantulah aku dengan dirimu sendiri. Perbanyaklah sujud,” kata Rasulullah.
Begitulah kisah Rabi’ah bin Ka’ab ridha dan ikhlas dalam melayani Rasulullah sehingga ia mendapat ganjaran syurga tertinggi yang selevel nabi.
Beliaupun menambahkan, Adapun 4 ciri hamba yang diridho oleh Allah SWT adalah Tsiqot (percaya dan tawakal pada Allah SWT), Ikhlas, Konsisten terhadap amalan, dan Marifatulloh
Indikator hamba Allah SWT yg terbaik adalah ketika melihat wajahnya mengingatkan kita pada Alloh SWT. Sedangkan hamba terburuk adalah seseorang yang mendatangkan kesulitan bagi oranglain.
Terakhir beliau menutup dengan ayat Alquran,
Sudahkah engkau mempersiapkan diri untuk hari esok?
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).
Kemudian berdoa lah dengan meminta ridho, rahmat, minta barokah, taufik, dan minta mati shahid “tutup Wakil Rektor bidang III ini kepada hadirin”
Dalam mengimplementasikan isi tausiyah ridha terhadap kampus ini makan kita sebagai staf pendidik dan kependidikan harus bangga dan ikhlas dalam bekerja ujar Wadek II dalam menutupi acara tersebut.
Penulis : Rozi
Editor : Annur Ahadi Abdillah