Di masa pandemi seperti saat ini banyak orang tertarik untuk memelihara berbagai jenis ikan untuk mengurangi kejenuhan selama Work from Home, Study from Home, dan berbagai aktivitas yang di lakukan dari rumah. Ikan cupang salah satu ikan yang sangat banyak dipelihara di masa seperti ini. Ikan cupang (Betta splendens) adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak bentuk terutama pada bentuk ekor, seperti tipe mahkota (crown tail), ekor penuh (full tail), dan slayer (Rachmawati dkk., 2016).
“Pop eye” atau ”mata bengkak” yang terjadi pada ikan cupang merupakan salah satu indikasi bahwa ikan cupang telah terjangkit penyakit. Penyebab dari pop eye ini sendiri terbagi berdasarkan dampak terhadap mata ikan. Apabila terjadi pada satu mata maka disebabkan oleh masalah fisik (dapat terjadi akibat pertarungan dengan ikan yang lain, terbentur sisi akuarium, luka saat pemindahan menggunakan jaring). Namun jika terjadi pada kedua mata maka disebabkan oleh infeksi parasit, jamur, atau bakteri.
Pop eye pada ikan cupang biasanya menunjukkan gejala, baik secara fisik atau perilaku ikan cupang itu sendiri. Pada fisik ikan cupang umumnya terlihat sirip yang selalu menguncup dan warna yang pudar. Sedangkan gejala yang ditunjukkan melalui perilaku umumnya terlihat dari gerak ikan cupang yang tidak aktif, nafsu makan yang berkurang, dan di tahap yang parah mata ikan cupang membengkak nyaris seperti akan keluar.
Setiap penyakit yang terjadi pada makhluk hidup tentu dapat dicegah supaya tidak akan terjadi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu melakukan pengobatan dengan karantina ikan, memberi antibiotik ikan serta garam ikan, dan mengganti air selama kurang leih tiga hari sekali.
Pop eye pada ikan cupang (Sumber: akun instagram resmi @kkpgoid)
#FPKUA #Bettasplendens #Biodiveristy #Fishspecies
Referensi :
Rachmawati, D., Fajar, B., dan Tristiana, Y. 2016. Pengaruh Pemberian Tepung Testis Sapi dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Jantanisasi pada Ikan Cupang (Betta splendens). Journal of Aquaculture Management and Technology, 5(1):130-136.
https://www.instagram.com/p/COK_wm-sx9u/?igshid=1ixzic2tw7gvu. Diakses pada 01/05/2021
Penulis: Mat Hari (THP, 2020)
Editor: Ayu Lana Nafisyah