Surabaya, 28 September 2023 – Kerang, salah satu komoditas perikanan tangkap yang memiliki nilai ekonomis tinggi, ternyata juga memiliki peran penting sebagai bioindicator dalam menilai kualitas perairan. Penelitian yang dilakukan di Pesisir Pantai Timur Surabaya, yang biasa dikenal dengan sebutan PAMURBAYA, mengungkapkan potensi besar kerang, terutama kerang Anadara sp., dalam mendeteksi tingkat pencemaran perairan.
Habitat kerang biasanya berada di dasar perairan, di mana mereka memakan mikroorganisme dan sisa-sisa bahan organik. Karena bersifat filter feeder, kerang dapat menyerap zat-zat berbahaya yang ada dalam air, seperti logam berat. Ini membuat mereka menjadi indikator alamiah untuk menilai tingkat pencemaran perairan.
Metode observasi digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis kerang sebagai bioindicator secara deskriptif. Para peneliti mengambil sampel kerang dengan menggunakan alat Garit, lalu membawa kerang tersebut ke laboratorium dengan coolbox. Di laboratorium, daging kerang diambil untuk menganalisis kandungan logam berat, seperti Pb (timbal), Cd (kadmium), Hg (merkuri), Cu (tembaga), dan Cr (krom).
Hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang kualitas perairan di sekitar PAMURBAYA dan memberikan informasi penting kepada para pemangku kepentingan dalam upaya menjaga lingkungan perairan yang sehat.
Kerang merupakan salah satu komoditasi perikanan tangkap yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Habitat kerang umumnya berada didasar perairan dan memilik kebiasaan makan dengan memangsa partiker-partikel yang berupa mikroorganisme atau sisa bahan organik (detritus). Karena bersifat filter feeder makan kerang identic dengan hewan yang dijadikan sebagai bioindicator perairan tercemar atau tidak. Pesisir Pantai Timur Surabaya yang biasa dikenal PAMURBAYA merupakan daerah yang potensial untuk dilakukannya aktivitas penangkapan kerang terutama kerang Anadara sp. Metode observasi digunakan untuk menganalisa secara deskriptif. Kerang yang diambil menggunakan alat Garit, kemudian kerang dibawa ke laboratorium dengan coolbox, setelah itu daging kerang diambil untuk dianalisa kandungan logam beratnya (Pb, Cd, Hg, Cu dan Cr).
Penulis:
Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi, M.Si
Email: kustiawan@fpk.unair.ac.id
kustiawan@fpk.unair.ac.id