Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) menyelenggarakan kegiatan Presidential Lecture pada Selasa 27 Maret 2018, lalu. Kegiatan tersebut merupakan kali pertama diselenggarakan dengan mengundang 5165 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari 63 Kementerian/ Lembaga. Bertempat di Istora Senayan Jakarta Pusat, kegiatan Presidential Lecture disampaikan oleh Presiden Republik Indonesis Joko Widodo dengan mengusung tema Bersatu dalam Harmoni: Menuju Birokasi Berkelas Dunia Tahun 2024. Kegiatan tersebut juga diperkaya dengan adanya inspiring keynote oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, CEO Gojek Nadiem Makarim, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief.
Presidential Lecture dibuka pukul 09.00 dengan didahului penyampaian pelaporan dari Menteri PANRB terkait pelaksanaan rekrutmen CPNS 2017. Dalam laporannya, Asman mengungkapkan bahwa formasi CPNS yang dibuka pada tahun 2017 adalah 37.138 dengan 34.167 formasi umum, 2.310 formasi lulusan cumlaude, dan 168 formasi penyandang disabilitas serta 493 formasi putra/putri Papua dan Papua Barat. Pelaksanaan CPNS diikuti oleh kurang lebih 2,4 juta pelamar dan hanya 1,04 persen saja yang diterima sehingga mereka adalah putra/putri terbaik bangsa dari yang terbaik. Sehingga diharapkan mereka para Aparatur Sipil Negara (ASN) ini dapat menjadi motor penggerak perubahan birokasi untuk Indonesia yang lebih baik kedepannya. Terkait dengan era industri 4.0, Asman menyampaikan bahwa seleksi CPNS dengan sistem CAT ini sudah mampu menjawab tantangan tersebut dengan memberikan pelaksanaan seleksi CPNS yang transparan dan objektif serta hasilnya dapat dilihat secara realtime.
Kegiatan dilanjutkan dengan Presidential Lecture oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan selamat bagi para CPNS yang diterima dan memberikan nasihat bahwasannya seorang ASN adalah abdi Negara yang harus setia dan taat pada UUD, Pancasila dan pemerintahan karena ASN merupakan abdi Negara. Selain itu, Joko Widodo juga mengharapkan para ASN dapat bersikap bersih melayani untuk masyarakat Indonesia. Di akhir pidatonya, Joko Widodo juga menyampaikan bahwasannya seorang ASN harus mempunyai sifat ingin tahu atau biasa dikenal dengan istilah “kepo”. Kegiatan tersebut lebih bersemarak dengan adanya pencatatan Rekor oleh Musium Rekor Indonesia (MURI) untuk digelarnya permainan Angklung Kolosal yang diikuti oleh 5000 lebih peserta secara bersama-sama dengan menyenandungkan lagu you raise me up.
Kegiatan tersebut dirasakan sangat istimewa pula oleh Dwi Yuli Pujiastuti, CPNS dari Fakultas Perikanan dan Kelautan yang merupakan satu-satunya perwakilan dari Universitas Airlangga yang berkesempatan hadir langsung di Istora Senayan Jakarta Pusat. “Saya sangat merasa beruntung bisa diundang langsung mengikuti presidential lecture dan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Ini merupakan moment berharga dalam hidup saya dan apa yang disampaikan oleh bapak Joko Widodo sangat menyemangati kami para ASN untuk selalu bersikap bersih melayani sebagai abdi Negara” tuturnya.

Gambar 1. Istora Senayan Dipenuhi oleh ribuan CPNS
Penulis : Dwi Yuli Pujiastuti
Editor : Annur Ahadi Abdillah