Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Protein Zoothamnium penaei mampu menjaga keberlangsungan hidup udang vaname yang dipelihara di tambak intensif

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Protein Zoothamnium penaei mampu menjaga keberlangsungan hidup udang vaname yang dipelihara di tambak intensif

Bagikan

               Lithopenaeus vannamei merupakan salah satu udang ekonomis penting yang diimpor dari Amerika. Sejak akhir 1993, Penaeus monodon memiliki tingkat kematian relatif tinggi dan karena keadaan ini, banyak tambak ambruk dan produksi menurun drastis dari tahun ke tahun. Sehingga udang vaname yang menjadi salah satu alternatif untuk dikembangkan dan beberapa upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk beralih ke spesies lain yaitu L. vannamei, untuk meningkatkan nilai ekspor secara signifikan. Namun infeksi patogen juga telah terjadi lebih awal.

Salah satu protozoa patogen yang dapat menyerang udang adalah Zoothamnium penaei dan menyebabkan zoothamniosis. Zoothamniosis adalah penyakit parasit pada udang yang disebabkan oleh Z. penaei yang biasanya hidup dengan kualitas air yang buruk. Penanganan terhadap zoothamniosis di pembenihan dan tambak dengan menggunakan antibiotik relatif lebih baik, tetapi menyebabkan udang resisten dan meninggalkan residu pada udang.

Kelompok riset “Fish Health” telah banyak melakukan publikasi penelitian dalan membantu menjaga kesehatan pada ikan maupun udang. Penelitian yang diketuai oleh Dr. Gunanti Mahasri atau Bu Gun mengenai “Ectoparasite infestation and survival rate of pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) that immunized with crude protein Zoothamnium penaei in intensive ponds” menjadi salah satu topik unggulan dari FPK UNAIR. Dalam penelitian tersebut ingin mengetahui pengaruh penggunaan pakan dan penambahan protein kasar Z. penaei pada L. vannamei. Protein kasar Z. penaei akan dikembangkan sebagai bahan imunostimulan untuk mencegah zoothamniosis pada udang vaname di tambak.

Hasil menunjukkan bahwa protein kasar Z. penaei memiliki respon imun yang ditandai dengan peningkatan the number of haemocytes (THC/jumlah hemosit) and differential haemocyte cells (DHC/sel hemosit deferensial). Protein Z. penaei mampu mengawetkan udang putih yang sehat yang dipelihara di tambak. Sebagai upaya melawan patogen yang masuk ke dalam tubuh udang selama pemeliharaan, protein kasar yang masuk ke dalam tubuh udang akan merangsang aktivitas sel hemosit pada udang juga sel hemosit akan mengalami degranulasi dan bahwa protein tertentu akan dilepaskan untuk kepentingan respon imun, seperti: peningkatan sel hemosit dan peningkatan fagositosis dan aktivitas perangkap. Selain itu, protein kasar akan menginduksi pelepasan proPO dan protein-binding PPA oleh hemosit, sehingga sel-sel hemosit meningkatkan aktivitasnya melawan agen penyakit, dalam hal ini Z. penaei, untuk menjebak dan memfagositosis.

Di sisi lain, infestasi dan respon imun pada udang vaname juga dipengaruhi oleh kualitas air pemeliharaan, namun berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kualitas air berada dalam kondisi optimal untuk udang bertahan hidup. Protein kasar Z. penaei dapat menekan infestasi ektoparasit dan meningkatkan kelangsungan hidup udang vaname (L. vannamei) dari 26,78% menjadi 71,34% dengan melakukan uji 90 hari pemeliharaan di tambak udang intesif. Kedepannya Bu Gun akan terus melakukan penelitian mengenai “Fish Health”. Bagi Anda yang tertarik dalam penelitian ini kami secara terbuka berharap keikutsertaan Anda. Silahkan menghubungi Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M.Si.

 

Sumber:

Mahasri, G., Mukti, A. T., Nisa, M., Prakosa, G. C., & Satyantini, W. H. (2021, February). Ectoparasite infestation and survival rate of pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) that immunized with crude protein Zoothamnium penaei in intensive ponds. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 679, No. 1, p. 012019). IOP Publishing.

 

 

Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M.Si.

Email : mahasritot@gmail.com

Loading

5/5