Aeromonas hydrophyla menyebabkan penyakit Motil Aeromonas Septicemia (MAS) dan dapat menyebabkan kematian ikan budidaya hingga 80%. Beberapa penelitian sebelumnya terhadap asap cair yang pernah dilaporkan: penghambatan Listeria monocytogenes dengan asap cair, aktivitas anti bakteri asap cair, menunjukkan bahwa asap cair tempurung kelapa mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan (Nancy et al., (1992), namun pengaruh pemberian asap cair terhadap jumlah eritrosit, hemoglobin dan kadar hematokrit belum pernah dilakukan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah eritrosit, hemoglobin dan kadar hematokrit ikan nila yang diinfeksi A. hydrophyla.
Pemberian asap cair tempurung kelapa dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan 9% pada pakan komersial dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah eritrosit ikan nila (O. niloticus) yang diinfeksi bakteri A. hydrophyla dengan nilai signifikan dibawah 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi asap cair terbaik secara invitro dengan MIC 1 % dan sensitivitas 9% 5.63 cm, sedangkan uji tantang yang paling efektif 3 % dapat menurunkan infeksi A. hydrophyla pada ikan nila (total eritrosit 2,27 x106/L, hemoglobin 8,03 g/dL, dan kadar hematokrit 21,35%).
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa antibakteri asap cair tempurung kelapa yang diuji tantang Aeromonas hydrophyla secara invitro dan invivo mampu menghambat Aeromonas, hal tersebut diskarenakan Asap cair tempurung kelapa memiliki senyawa fenol yang berfungsi sebagai antibakteri.
Penulis:
Rozi
(Departemen MKI-BP)
Email: rozi@fpk.unair.ac.id