SEA FOOD SEBAGAI SUMBER PENULARAN DARI PARASIT CACING ZOONOSIS: RISIKO PADA KESEHATAN MASYARAKAT?
Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari manusia ke hewan atau sebaliknya dari hewan ke manusia. Penyakit cacing zoonosis ditularkan ke manusia baik dengan memakan ikan mentah atau setengah matang yang mengandung larva infektif. Manusia dapat menjadi inang definitif, inang paratenik atau inang “accidental”
Beberapa penyakit zoonosis yang berasal dari makanan yang mengandung parasit cacing yang ditularkan oleh ikan dan hewan laut lain seperti kerang, cumi-cumi dan sejenisnya dapat menimbulkan masalah pada kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di negara-negara maju. Beberapa parasit cacing zoonosis menginfeksi pada manusia adalah sebagai akibat dari mengkonsumsi ikan mentah atau setengah matang yang terinfeksi oleh parasit cacing.
Sea food atau makanan ikan laut adalah makanan yang kaya nutrisi dari diet sehat, dan mengkonsumsi makanan ikan laut dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang cukup potensial, termasuk perkembangan neurologis selama kehamilan dan masa perkembangan bayi dan mengurangi risiko penyakit jantung pada orang dewasa. Konsumsi makanan laut telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir di hampir seluruh dunia, mencapai titik tertinggi selama dekade terakhir. Namun, seiring dengan nutrisi dan manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi makanan laut, muncul risiko potensial untuk terkontaminasi oleh parasit, salah satunya adalah infeksi cacing.
Di seluruh dunia, lebih dari 50 spesies parasit cacing dari ikan, kepiting, lobster, siput dan bivalvia diketahui menyebabkan infeksi pada manusia. Sementara ada sejumlah besar cacing pada ikan laut, hanya beberapa spesies yang mampu menginfeksi manusia dan beberapa dapat menjadi penyebab penyakit yang serius.Anisakiasis adalah penyakit cacing pada manusia yang disebabkan oleh tertelannya larva tiga dari famili Anisakidae. Manusia terkena infeksi dengan memakan hidangan makanan laut mentah atau ikan yang kurang matang seperti sushi, sashimi, ceviche, dan lomi-lomi hidangan cumi-cumi. Ada tiga jenis larva anisakid yang terlibat dalam penyakit zoonosis pada manusia, diantaranya adalah Anisakis spp, Pseudoterranova decipiens dan Contracaecum spp. Anisakis simplex adalah spesies yang paling sering menginfeksi pada manusia, diikuti oleh Pseudoterranova decipiens. Contracaecum asculatum jarang dilaporkan menyebabkan penyakit pada manusia.Mamalia laut seperti paus, dan lumba-lumba (ordo Cetacra), yang merupakan inang definitif untuk Anisakis simplex, sedangkan anjing laut dan singa laut (keluarga Oteridae dan Phocidae) untuk Pseudoterranova decipienns. Manusia memperoleh larva stadium tiga Anisakis simplex karena makan ikan mentah, tidak matang, asin, pikled atau herring (Clupea harengus), cod (Gadus spp.), Mackerel (Scomber spp.), Salmon (Oncorhynchus spp.) dan cumi-cumi (Todarodes spp.) , sedangkan Pseudoterranova decipiens diperoleh dari ikan cod, halibut (Hippoglossus hipoglossus), flatfish (famili Pleuronectidae) atau ikan kakap merah Pasifik (Sebastes spp). Sumber infeksi utama adalah makanan tradisional seperti herring mentah, salmon lomi-lomi, ceviche, sushi dan sashimi, maka untuk pencegahannya adalah dengan mengkonsumsi sea food atau makanan laut yang dimasak secara sempurna.
Penulis
Sri Subekti
Departemen Kelautan
Email: ari.subekti@fpk.unair.ac.id