Rumput laut yang dapat dikonsumsi memiliki kandungan yang kaya akan antioksidan bioaktif, protein, mineral, dan vitamin. Meskipun sebelumnya rumput laut hanya digunakan sebagai pembentuk gel dan pengental dalam industri makanan atau farmasi, nyatanya rumput laut juga dapat digunakan sebagai bahan dalam produk kecantikan. Berdasarkan warna yang tampak pada talus, rumput laut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu alga merah (Rhodophyta), alga hijau (Chlorophyta) dan alga coklat (Phaeophyta). Pemanfaatan rumput laut di Indonesia masih terbatas sebagai bahan pangan, oleh karena itu eksplorasi potensi rumput laut terus dilakukan.

Fakultas Perikanan dan Kelautan saat ini sedang gencar melakukan penelitian mengenai manfaat komponen aktif di dalam rumput laut. Pada kelompok riset “Post-harvest, Fish Processing, and Fisheries Bio-products” yang diketuai oleh Dr. Eng. Patmawati, S.Pi., M.Si., beserta anggota peneliti lainnya yaitu Prof. Ir. Mochammad Amin Alamsjah M.Si., Ph.D.,  Eka Saputra S.Pi., M.Si., Annur Ahadi Abdillah S.Pi., M.Si., Dwi Yuli Pujiastuti S.Pi., M.P., Muhamad Nur Ghoyatul Amin S.Tp., M.P., M.Sc., Dwitha Nirmala S.Pi., M.Si., dan Wahyu Isroni S.Pi., M.P. Beliau-beliau secara aktif telah banyak melakukan penelitian mengenai pemanfaatan komponen bioaktif.

Salah satu penelitian yang dilakukan baru-baru ini yaitu kolaborasi dari Prof. Ir. Mochammad Amin Alamsjah M.Si., Ph.D. dan Eka Saputra S.Pi., M.Si. bersama mahasiswa Dessy Nuraini yang berjudul “Aplikasi Ekstrak Pigmen Fukosantin dari Sargassum sp. terhadap Kualitas Fisik Sediaan Pewarna Pipi (Blusher)”. Rumput laut cokelat Sargassum sp. termasuk alga cokelat yang memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti alginat, fukoidan, fukosantin dan florotanin. Senyawa-senyawa tersebut dimanfaatkan dalam produk kecantikan seperti skin whitening, anti-aging, anti-wrinkle, pencegah alergi maupun sebagai antioksidan.

Warna merupakan salah satu parameter penting yang menentukan daya tarik dan penerimaan produk oleh konsumen, terutama produk kosmetik. Fukosantin merupakan pigmen karotenoid dari alga cokelat yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber alternatif biopigmen yang memberikan warna kuning kecokelatan hingga cokelat tua. Warna tersebut cocok digunakan sebagai Blusher yang biasanya memiliki varian warna merah, jingga, merah muda dan kecokelatan. Penelitian ini dilakukan dengan proses ekstraksi, purifikasi, analisis kualitatif dan kuantitatif, pembuatan sediaan pewarna pipi dengan variasi penambahan ekstrak pigmen fukosantin dari Sargassum sp. sebesar 4%, 5%, 6% dan 7%, uji kualitas fisik serta uji aktivitas antioksidan dan analisis SEM pada perlakuan terbaik.

Hasil aplikasi ekstrak pigmen fukosantin dari Sargassum sp. berpengaruh terhadap kualitas fisik sediaan pewarna pipi (blusher). Sediaan blusher ini memiliki homogenitas warna yang baik degan ukuran partikel yang hampir sama dengan blusher komersial, memiliki kestabilan warna yang baik selama penyimpanan 15 hari dengan perubahan pH berkisar antara 8,32-9,34; tidak ada reaksi iritasi yang timbul pada 10 orang panelis serta memiliki nilai hedonik tertinggi pada sediaan blusher dengan penambahan fukosantin 4%. Sediaan blusher dengan penambahan ekstrak pigmen fukosantin sebanyak 4% memiliki kualitas fisik yang baik, aktivitas antioksidan yang tergolong sedang dengan nilai IC50 yaitu 123,66 µg/mL serta memiliki memiliki ukuran partikel rata-rata 36,79 µm.

Sumber:

Nuraini, D., Alamsjah, M. A., dan Saputra, E. 2021. Application of Fucoxanthin Pigment Extract from Sargassum sp. on the Physical Quality of Blusher Preparation. Journal of Marine and Coastal Science, 10(2): 74-84.