Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Pengabdian Masyarakat Berbasis Zero Waste

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Pengabdian Masyarakat Berbasis Zero Waste

Bagikan

Strategi Manajemen Budidaya Perikanan dan Pengolahan Ikan Menjadi Produk Multiguna Berbasis Zero Waste, sebagai tema pengabdian masyarakat di Kabupaten Gorontalo.

Kabupaten Gorontalo memiliki nelayan  kurang lebih 3000 orang yang tersebar di tiga Kecamatan dan di Limboto yang merupakan ibu kota Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo memiliki 19 Kecamatan dan 205 desa.  Pelaku usaha budidaya lebih dari 300 KK, umumnya dengan keramba jaring apung (KJA) di Danau Limboto yang luasnya ± 3000 Ha. Usaha budidaya KJA di Danau Limboto mulai berkembang sejak tahun 1995.  Salah satu penyebab percepatan pendangkalan Danau Limboto adalah adanya kegiatan budidaya KJA, sehingga Dinas Perikanan mencoba mengalihkan kegiatan budidaya ke kolam yang dibangun di sekitar Danau Limboto. Masyarakat menggunakan kolam untuk budidaya lele dan peminatnya cukup besar.  Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gorontalo, pelaku usaha pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Gorontalo ada 6 orang dan memang memerlukan binaan untuk pengembangan usaha terkait dengan kualitas. Topik manajemen budidaya dan pengolahan ikan menjadi produk mutu disampaikan kepada para pelaku usaha budidaya dan pengolahan ikan di Limboto Kabupaten Gorontalo serta para penyuluh dari Dinas Perikanan Kabupaten Gorontalo. Menurut pelaku usaha budidaya lele, penyakit sering menyerang ikan pada kolam yang mendapat pakan cacing Tubifex. Menurut pakar budidaya lele dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Prayogo, S.Pi., MP), cacing Tubifex harus dilakukan treatmen dengan menggunakan air bersih sebelum diberikan ke ikan lele untuk mengurangi bakteri Aeromonas yang terbawa oleh cacing. Cara ini merupakan bagian dari manajemen budidaya untuk menghindari penyakit pada ikan. 

Praktek membuat produk surimi berbahan baku ikan laut dan tawar dan produk olahan nugget, stik ikan, bakso ikan berbahan baku surimi merupakan kegiatan yang menarik bagi  para pelaku usaha pengolahan di Limboto. Menurut pakar Teknologi Hasil Perikanan dari fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Heru Pramono, S.Pi., M.Biotech), limbah hasil pengolahan ikan menjadi surimi, seperti kulit ikan dapat diolah kembali menjadi kerupuk ikan, tulang ikan dapat dihancurkan dan diolah menjadi stik ikan. Kelebihan dari produk nugget berbahan baku surimi adalah lebih memiliki rasa gurih dan tidak berbau amis, sehingga dapat meningkatkan mutu produk olahan. 

Penulis:

Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si.

 

Loading

5/5