Berita FPK – Tim pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), Universitas Airlangga (UNAIR) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sri Subekti, drh., DEA telah menyelenggarakan pengmas di Kabupaten Gorontalo. Pengmas ini adalah pengmas ke dua sebagai tindak lanjut dari pengabdian sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 2017 sebagai bagian dari permintaan khusus dari Bupati Gorontalo kepada Universitas Airlangga. Pada pengabdian ke dua ini, fokus utama yang digunakan sebagai landasan adalah penguatan ekonomi masyarakat daerah Danau Limboto, tepatnya Desa Hulawa, Gorontalo. Tim berangkat pada hari Rabu, 10 Oktober 2018 dan langsung melaksanakan kunjungan lapang ke lokasi budidaya ikan dan pengasapan ikan.
Pengabdian kepada masyarakat diawali dengan sambutan dari perwakilan Kecamatan Telaga sekaligus menjabat sebagai Kepala Desa Hulawo, yaitu Hj. Herlina Lihawa, S.Pd. “Kami berharap kegiatan yang sangat baik ini memberikan manfaat bagi masyarakat Hulawa dan sesuai dengan kondisi masyarakat Hulawa”. Demikian yang disampaikan oleh Hj Herlina dalam pembukaan pengmas tersebut di Kantor Desa Hulawa, Gorontalo. Pesan utama tersebut kemudian menjadi landasan pengembangan ekonomi masyarakat yang diharapkan ke depan menjadi desa percontohan dalam pengembangan ekonomi berbasis teknologi budidaya ikan dan pengolahan. Pada sambutan berikutnya Prof. Dr. Sri Subekti, drh., DEA menyampaikan bahwa ini adalah kali ke dua kedatangan tim Pengmas Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR di Gorontalo. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi riil dalam pengembangan budidaya ikan dan pengolahan ikan di Gorontalo karena ini merupakan core keahlian dosen FPK UNAIR” sambung beliau.
Pada pengabdian kepada masyarakat ini, aspek budidaya terutama terkait sistem akuaponik disampaikan oleh Bapak Prayogo, S.Pi., M.P. “Sistem akuaponik merupaan sistem budidaya ikan bersamaan dengan tanaman sehingga pembudidaya ikan disamping panen ikan juga panen sayuran maupun tanaman buah yang memiliki nilai ekonomis di masyarakat Gorontalo” merupakan kata kunci yang disampaikan dalam penyuluhan di Kantor Desa Hulawa, Kamis, 11 Oktober 2018. “Diskusi lebih lanjut kita laksanakan di lokasi budidaya, saya berharap mendapat sharing pengalaman dari Bapak Ibu sekalian sehingga ke depan pengembangan sistem budidaya di Hulawa menjadi percontohan” lanjut Prayogo.
Kesempatan pengmas tersebut juga diikuti oleh 15 Ibu-ibu yang bergelut di bidang pengolahan ikan, terutama “Cakalang Pupu” atau dalam bahasa Indonesia cakalang asap. “Cakalang Pupu ini sebenarnya awalnya berasal dari daerah Manado atau daerah lain yang memproduksi cakalang fufu, kemudian dicontoh dan dikembangkan di Hulawa” ujar Bapak Toni, salah satu narahubung dalam program pengabdian masyarakat ini. Kunjungan ke lokasi pengasapan telah dilakukan dan dipunggawai oleh Bapak Heru Pramono, S.Pi., M.Biotech dan Ibu Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si. “Lokasi pengasapan sudah cukup bagus, metode juga sudah bagus, tinggal aspek pengemasan dan diversifikasi yang mungkin perlu dikembangkan lebih lanjut” pesan Heru selama kunjungan dan penyuluhan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini juga didukung oleh peran aktif alumni Fakultas Perikanan dan Kelautan, yaitu Almira Fardani Lahay. (news by: Heru & Prayogo).