Berita FPK – Workshop Evaluasi Diri Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan (JIPK), Journal of Aquaculture and Fish Health (JAFH) serta Journal of Marine and Coastal Science (JMCS) pada tanggal 30 Juli – 01 Agustus 2019 difasilitasi oleh FPK UNAIR. Workshop diikuti oleh Tim Pengelola ketiga jurnal tersebut yaitu Prof. Dr. Sri Subekti, drh., DEA., Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si., Luthfiana Aprilianita Sari, S.Pi., M.Si., M. Nur Ghoyatul Amin, S.TP., MP., M.Sc., Dwi Yuli Pujiastuti, S.Pi., MP., M.Sc, Nina Nurmalia Dewi, S.Pi., M.Si., Rozi, S.Pi., M.Biotech., Anita Erna Faricha, A. Md, Yon P, A.Md, Syfania Hanifah Samara, S.Pi., M.Sc., Muhammad Browijoyo S., S.Pi., M.Sc, dan Dwitha Nirmala S.Pi., M.Si. Workshop dibuka langsung oleh Dekan FPK UNAIR Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP, kemudian workshop dipimpin oleh Prof. Dr. Sri Subekti, drh., DEA sebagai Chief Editor JIPK.
Narasumber pertama adalah Koordinator Relawan Jurnal Indonesia Wilayah Jatim, Mochammad Tanzil Multazam, S.H., M.Kn. yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Narasumber kedua adalah Dr. Lukman S.T., M.Hum. dari Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Narasumber pertama, Bapak Mochammad Tanzil Multazam membedah sekaligus mengevaluasi kesiapan JIPK untuk indeksasi ke Scopus. Menurut beliau, hal terpenting agar terindeks scopus adalah pengelolaan matriks yaitu diversitas author, editor dan sitasi. Hal terpenting lain adalah Chief Editor sebaiknya memiliki H-indeks Scopus yang tinggi. Antusias antara narasumber dan juga peserta workshop terlihat sangat luar biasa.

Gambar 1. Diskusi Tim Jurnal Fakultas Perikanan dan Kelautan dengan bapak Mochammad Tanzil Multazam, S.H., M.Kn.
Jurnal tidak dapat dipertimbangkan untuk evaluasi jika konten dalam tidak ditinjau dalam bentuk sistem peer-review. Semua artikel harus memiliki bibliografi untuk memiliki kesatuan karena sebagian besar matriks berbasis kutipan dan jika bibliografi tidak dapat dibaca mesin, tidak dapat di evaluasi. Keteraturan penerbitan adalah persyaratan utama lainnya. Jurnal harus memiliki tanggal publikasi tertentu yang harus selalu dipastikan kepatuhannya. Salah satu solusi yang relatif mudah adalah segera jurnal mempublikasikan manuskrip setelah diterima.
Sebagai contoh, jika sebuah jurnal menerbitkan dua kali terbitan per tahun satu terbitan di bulan April dan satu terbitan di bulan November, dengan jumlah artikel dalam satu nomer jurnal adalah 11 artikel. Makalah dapat diterbitkan langsung setelah artikel tersebut siap untuk di publish tidak menunggu jadwal penerbitan (publish sebelum waktunya). Opsi ini bermanfaat bagi penulis karena artikel mereka muncul lebih cepat secara online dan dapat menarik pembaca dan bermanfaat untuk jurnal karena membantu menjaga jadwal publikasi yang telah ditetapkan (publish as you go).
Workshop hari terakhir diisi oleh Narasumber kedua yaitu Dr. Lukman S.T., M.Hum. Beliau mengupas kesiapan JIPK melalui web evaluasi diri yang telah disediakan Scopus untuk melihat hasil penilaian Scopus. Point yang disampaikan beliau adalah etical guideline harus mengacu pada smok, dan dijelaskan terkait biaya nya berapa. Artikel selayaknya berbahasa Inggris. Editor harus sesuai dengan scope jurnal, dan sesuai dengan kompetensi bidangnya, tetapi tidak harus memiliki H-index tinggi tetapi sesuai dengan bidang kompetensinya. Artikel yang akan diajukan untuk Scopus adalah 9 artikel terbaik dari 3 nomor terakhir dan yang berbahasa Inggris (artikel yang asli). Perlu kesiapan dalam mendaftar Scopus karena pengumuman Scopus sangat lama kurang lebih 2 tahun.
Jurnal harus memiliki situs web dalam bahasa Inggris agar mudah untuk dievaluasi. Scopus adalah basis data internasional dan melayani jurnal yang ingin meningkat ke skala internasional, maka semua informasi mengenai cara kerja jurnal, papan Editorial, topik yang diterima, panduan untuk penulis, pernyataan etika (menunjukkan bahwa perawatan telah dilakukan diambil untuk memastikan standar etika dan profesional yang tinggi), perjanjian hak cipta harus dalam bahasa Inggris.

Gambar 2. Diskusi Tim Jurnal Fakultas Perikanan dan Kelautan dengan bapak Dr. Lukman S.T., M.Hum.
Panduan penulisan merupakan dasar yang harus dicantumkan di dalam website. Panduan penulisan yang jelas memudahkan pekerjaan Tim Editorial karena tidak perlu menghabiskan waktu ekstra memformat dokumen dengan cara tertentu, tetapi juga membantu penulis memahami apa yang diharapkan. Jurnal harus memiliki tujuan dan lingkup yang jelas serta ringkas di situs web. Jurnal tidak boleh menerima artikel yang berada di luar ruang lingkupnya. Keragaman negara penulis dan editor dipertimbangkan dalam evaluasi. Penting bahwa afiliasi dan negara penulis jurnal harus dituliskan dalam bahasa Inggris. Keragaman geografis penulis harus sesuai dengan tujuan dan lingkup jurnal. Hal ini juga berlaku untuk diversitas Dewan Editorial. Afiliasi dan negara asal Editor harus tertulis dengan jelas sehingga memudahkan ketika akan mengevaluasi Dewan Editorial oleh Scopus. Keragaman geografis Editor di jurnal lain harus dicek apakah ada kemiripan dengan topik jurnal tetapi sudah terindeks Scopus.
Penulis
Luthfiana Aprilianita Sari
Departemen MKI-BP
Email: luthfianaas@fpk.unair.ac.id