Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Ubur-Ubur “Telur Ceplok”, Inilah Fakta Uniknya

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Ubur-Ubur “Telur Ceplok”, Inilah Fakta Uniknya

Bagikan

Telur ceplok yang bisa berenang. Kok bisa? Jadi yang dimaksud dari telur ceplok yang bisa berenang berasal dari dua spesies ubur ubur dengan nama latin Cotylorhiza tuberculata dan Phacellophora camtschatica. Kedua spesies ini memiliki bentuk yang sangat unik dan sudah pasti para pembaca sudah tahu, yakni bentuknya yang sangat mirip dengan lauk makanan kita sarapan setiap pagi, yaitu telur ceplok. Keduanya memiliki  lonceng tembus pandang halus dengan lonceng kuning-kuning yang ditinggikan di tengahnya. Tapi, selain terlihat menggemaskan (dan sedikit enak), ubur-ubur telur ceplok terapung ini juga sangat menarik.

Spesies Phacellophora camtschatica (Sumber: marinemadness.blog)
Spesies Cotylorhiza tuberculata (Sumber: Quallen-welt)

P. camtschatica memiliki bentuk yang lebih besar dibandingkan ubur-ubur Cotylorhiza tuberculata. Ubur-ubur P. camtschatica memiliki lonceng berdiameter hampir 60 cm (2 kaki), dan kebanyakan spesies ini memiliki 16 kelompok hingga beberapa lusin tentakel, masing-masing memiliki panjang hingga 6 m (20 kaki). Ubur-ubur ini ditemukan di banyak bagian lautan dunia, meskipun kelimpahan spesies ini di perairan laut terbuka relatif rendah. Sedangkan pada spesies C. tuberculata diameternya bisa mencapai 40 cm (16 inci), tetapi biasanya lebarnya kurang dari 17 cm (6,7 inci). Spesies ini biasanya ditemukan di Laut Mediterania,Laut Aegea, dan Laut Adriatik (Inskii,2011).

Berikut Fakta menarik tentang ubur ubur telur ceplok ini antara lain :

  1. Kadang-kadang hewan kecil seperti kepiting menumpang di atas dan di dalam lonceng ubur-ubur, bersembunyi dari sengatnya.
  2. Mereka berkembang biak di perairan hangat, secara aseksual menghasilkan medusa kecil (alias bayi ubur-ubur).
  3. Di temukan di Laut Mediterania, Laut Adriatik, dan Laut Aegea, tetapi kadang-kadang dapat berenang ke Samudra Atlantik.
  4. Siklus hidup pendek pada spesies tuberculate  dikarenakan adaptasi terhadap lingkungan musiman mereka yang sangat tinggi, sedangkan pada spesies P. camtchatica memiliki siklus hidup yang panjang

Perbedaan utama lainnya antara kedua spesies ubur-ubur  telur ceplok ini adalah rentang hidup. P. camtchatica yang lebih besar memiliki rentang hidup yang agak khas untuk ubur-ubur yang mampu bertahan selama beberapa tahun, sedangkan C. tuberculate hanya akan hidup maksimal enam bulan antara musim panas dan musim dingin. Perilaku yang tidak biasa ini diperkirakan didorong oleh lingkungan mereka yang sangat musiman karena mereka hanya dapat berkembang biak di perairan hangat.  Hal ini disebabkan  keturunan mereka tidak akan mulai berkembang sepenuhnya sampai musim panas setelah mereka mati, yang berarti dari musim dingin ke musim panas mereka hampir tidak ada (Hoving, 2017).

#Fisheries #FishSpecies # #MarineBiodiversity #Biodiversity

DAFTAR PUSTAKA

Hoving, H.J.T.; Haddock, S.H.D. (2017). The giant deep-sea octopus Haliphron atlanticus forages on gelatinous fauna. Scientific Reports, 7 (1): 1-4.

Inskii, E. N.; Zavolokin, A. V. (2011). The distribution and abundance of scyphomedusae (Scyphozoa) of the family Ulmaridae in the pelagic zone of the Sea of Okhotsk and the Sea of Japan. Russian Journal of Marine Biology, 37 (5): 335–341.

 

Penulis : Mohamad David Ari Darmawan

Editor    : Dhea Meidiana

Loading

5/5