Berita FPK– Diskusi Ilmiah sampah plastik dan Biodiversity diadakan IFI Jakarta dengan mengundang sejumlah pakar marine pollution di Indonesia untuk menyampaikan hasil temuan dan data-data ilmiah terkait dengan sampah plastik (30/1/2020). Sebelum pemaparan dari dua pakar tersebut, penyelam profesional Alexis Chappuis menyampaikan temuannya di kedalaman 100 meter di perairan laut Bali, berupa sampah plastik yang terjaga dan tetap utuh seperti bungkus makanan ringan, botol plastik air mineral, alat-alat pancing seperti benang-benang nylon yang juga tidak dapat terurai di perairan laut. Paparan Alex dilengkapi dengan ditemukan species yang terancam punah, yaitu ikan mola yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Pemaparan dilanjutkan oleh Dr. I Gede Hendrawan (Universitas Udayana) yang menyajikan studi tentang pencemaran plastik di Bali. Dari penelitian tersebut, tidak hanya makroplastik yang menjadi kendala di sejumlah wisata pantai di Bali, pencemaran nanoplastik pun telah teridentifikasi ditemukan pada daging ikan sardine (Sardinella lemuru) yang menjadi andalan sektor perikanan di Teluk Bali.
Presentasi berikutnya oleh Prof. Dr. Ir. Zainal Arifin M.Sc (LIPI). Penelitian beliau menjadi dasar penting untuk mengetahui beban daerah wilayah pantai di Indonesia yang menerima sampah dari hulu dan hilir itu sendiri. Pada kesempatan diskusi ini, juga disertai peragaan busana dengan aksesoris dari limbah plastik. Peragaan aksesoris kerajinan plastik ini dilakukan oleh 10 anggota kepolisian Republik Indonesia yang sedang belajar Bahasa Prancis di IFI Jakarta. Setelah itu, acara ditutup dengan nonton film bareng. Semoga diskusi ini menjadi pemicu makin bijak dalam segala hal terutama terkait dengan limbah plastik yang dihasilkan. Mulai dari sekarang dan mulai dari diri kita. Salam.
Penulis
Sapto Andriyono
Departemen Kelautan
Email: sapto.andriyono@fpk.unair.ac.id