Renoviesta merupakan tempat untuk menunjukkan hasil dari proses kerja keras, latihan rutin dan pengolahan potensi diri bagi para anggota baru Teater Mata Angin. Renoviesta merupakan ajang yang tidak hanya digunakan untuk menunjukkan prestasi saja tetapi juga mengembangkan eksistensi Teater Mata Angin di masyarakat khususnya dunia teater. Penyelenggaraan acara Renoviesta bertempat di gedung kesenian Cak Durasim dan ditonton semua orang dari berbagai kalangan usia. Awalnya panitia Renoviesta hanya menargetkan 300 orang, tetapi hasil yang didapatkan sangat jauh melampaui target dan membuat keluarga besar Teater Mata Angin bangga.
Selasa, 23 Mei 2017 menjadi malam yang spesial bagi Yostheatra Pangeran Abdillah Putraalam, pasalnya ia menjadi salah satu aktor yang ikut berpartisipasi dalam pementasan Renoviesta. Yosthe tidak hanya menunjukkan performa yang menarik diatas panggung tetapi ia juga memperoleh penghargaan sebagai Best Actor. Tak hanya Best Actor, kelompok dimana Yosthe ikut tampil, mendapatkan penghargaan Best Artistik . Saya memerankan tokoh jumena martawangsa dimana di dalam naskah “SUMUR TANPA DASAR” bercerita tentang “keruwetan” dari pikiran jumena martawangsa ujar Yosthe. Jumena martawangsa sendiri memiliki sifat yang egois, keras kepala, dan emosi yang tidak stabil.
(Yosthe memakai baju coklat berfoto bersama Tim)
Yosthe tidak tampil sendiri, rekannya yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), UNAIR juga ikut unjuk performa yaitu Leonardo A.K.H BP 2016 (kelas B), Rafi Adi S. BP 2016 (kelas B), Imam solikin D.L BP 2016 (kelas A) dan Berliana P. BP 2016 (kelas C). Yosthe yang merupakan mahasiswa FPK jurusan Teknologi Industri Hasil Perikanan angkatan 2016 (kelas b) untuk saat ini belum memiliki tokoh teater terkenal yang menjadi idola. Tapi untuk seseorang yang berteater saya masih mengidolakan ayah saya sebagai idola. “Dengan ikut teater Saya ingin menggali bakat saya dan mencari sebuah wadah untuk dapat sebebas-bebasnya berekspresi serta mengeluarkan apa yang ada di dalam diri saya” kata Yosthe sebagai motivasi diri.
Penulis : Annur Ahadi Abdillah
Editor : Dwi Yuli Pujiastuti