PEMBUATAN TAKAKURA
Sampah merupakan benda yang tidak terpakai, tidak berharga, dan dibuang. Sampah terbagi menjadi 2 macam yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, dan tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat diurai oleh bakteri secara alami dan berlangsung cepat. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia untuk diurai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama (hingga ratusan tahun) untuk dapat diuraikan (Latifatul, 2018).
Contoh dari sampah organik meliputi kulit buah-buahan, dedaunan kering, kotoran ternak sapi atau kambing, dan lain-lain. Contoh sampah anorganik meliputi kaleng, botol plastik, plastik makanan, ban motor, dan sebagainya. Salah satu upaya untuk mengelola sampah adalah dengan pembuatan pupuk kompos yang salah satunya dicampur dengan kotoran hewan ternak (sapi) untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Bahan pembuatan pupuk kompos pada umumnya menggunakan kotoran sapi. Hal ini dikarenakan bahan tersebut mudah didapatkan dan pengolahannya tidak sulit. Kotoran sapi juga mempunyai kandungan N, P dan K yang tinggi sebagai pupuk kompos, sehingga dapat mensuplai unsur hara yang dibutuhkan tanah dan memperbaiki struktur tanah menjadi lebih baik. Pada tanah yang baik/sehat, kelarutan unsur-unsur anorganik akan meningkat, serta ketersediaan asam amino, zat gula, vitamin dan zat-zat bioaktif hasil dari aktivitas mikroorganisme efektif dalam tanah akan bertambah, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi semakin optimal (Subekti, 2015).
Takakura adalah salah satu metode pengomposan baik skala rumah tangga maupun skala kawasan. Dengan adanya takakura, sampah organik rumah tangga dapat dikelola dengan mudah. Langkah-langkah pembuatan takakura yang disampaikan pada acara SALMON BEM FPK 2019 meliputi :
- Menyiapkan alat dan bahan seperti sekam, kotoran sapi, daun kering, bungkul jagung, keranjang takakura, jarum + benang, kardus, gunting, kain kasa bangunan, sarung tangan latex, dan kain gelap
- Memotong kain kasa bangunan dengan bentuk lingkaran berjumlah 2 buah
- Menjahit kain kasa bangunan yang berbentuk lingkaran dengan bagian tengah diberi sekam
- Mencampurkan daun kering, bungkul jagung, dan kotoran sapi sampai merata
- Memasang kardus pada sisi keranjang takakura
- Memasukkan bantal sekam bawah pada keranjang takakura
- Memasukkan campuran dari kotoran sapi dan sampah organik diatas bantal sekam
- Kemudian memasukkan bantal sekam atas
- Memasukkan kain gelap berpori diatas bantal sekam atas
- Menutup dengan tutup keranjang takakura
- Mengaduk campuran setiap harinya hingga 1 minggu
Referensi
Latifatul, F.N., Afriezal., Auliya. dan K.R.M. Nur. 2018. Pengaruh Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non Organik Serta Manajemen Sampah Terhadap Penurunan Volume Sampah di Dusun Krajan Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember. The Indonesian Journal of Health Science : 84-87.
Subekti, K. 2015. Pembuatan Kompos Dari Kotoran Sapi (Komposting). Tugas Paper. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 7 hal.
Penulis
Departemen Sosial Masyarakat
BEM FPK 2019