Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

MENGENAL BLOOMING FITOPLANKTON

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

MENGENAL BLOOMING FITOPLANKTON

Bagikan

MENGENAL BLOOMING FITOPLANKTON

Blooming fitoplakton, adalah kejadian dimana suatu perairan mengalami ledakan jumlah fitoplankton yang tidak terkontrol. Hal tersebut sangat merugikan karena dapat menurunkan kualitas perairan dan membunuh organisme lain di perairan tersebut. Ciri – ciri dari suatu perairan yang mengalami blooming fitoplankton biasanya dilihat dari warna air. Blooming fitoplankton tidak hanya merubah warna air menjadi warna merah saja akan tetapi ada fitoplankton yang berwarna hijau, merah kecoklatan. Seperti yang kita lihat bila suatu perairan mengalami perubahan warna seperti warna merah, pasti orang akan menganggap hal itu adalah sesuatu yang sakral padahal hal tersebut terjadi karena populasi fitoplankton yang tidak terkontrol.

Faktor pertama penyebab ledakan populasi fitoplankton itu biasanya dipicu oleh zat hara. Suatu perairan yang memiliki konsentrasi zat hara berlebih, dapat memicu terjadinya ledakan fitoplankton. Karena zat hara tersebut terserap oleh fitoplankton sebagai nutrisi pertumbuhan dan perkembangannya. Faktor yang kedua adalah karena eutrofikasi. Eutrofikasi adalah masalah lingkungan hidup yang disebabkan oleh limbah fosfat. Sama seperti faktor utama, fosfat disini dijadikan oleh fitoplankton untuk nutrisinya. Limbah secara umum berasal dari buangan rumah tangga, pertanian/peternakan/pertambakan, dan industri. Faktor ketiga yaitu, upwelling. Hal ini disebabkan air laut yang dingin terhembus oleh angin menuju ke permukaan. Hal tersebut membawa biomassa air laut dan memberikan nutrisi makanan kepada fitoplankton. Hal tersebut jika terjadi secara terus-menerus akan membuat populasi plankton tidak terkontrol. Faktor keempat, Pemberian pakan yang berlebih, Petambak ikan hanya berfikiran bahwa jika pemberian pakan yang banyak akan membuat ikan menjadi lebih cepat tumbuh. Akan tetapi itu akan berdampak pada pertumbuhan fitoplankton karena akan menjadi nutrisi yang sama dengan limbah fosfat. Sehingga ledakan populasi pun dapat terjadi.

Dampak dari blooming fitoplankton ini bisa dibilang merugikan dan menguntungkan. Bila suatu perairan mengalami blooming fitoplankton namun diimbangi dengan jumlah organisme lain pemakan fitoplankton maka hal tersebut saling menguntungkan. Karena petambak ikan tidak perlu memberikan pakan secara terus menerus. Akan tetapi disisi lain bila blooming plankton yang terjadi adalah blooming fitoplankton yang membawa racun maka akan sangat merugikan. Karena fitoplankton sendiri adalah produsen utama dari suatu perairan. Otomatis organisme lainnya akan memakan fitoplankton ini sehingga akan menyebabkan kematian dan kerugian yang cukup besar. Oksigen disuatu perairan juga sangat berpengaruh jika di huni oleh banyaknya fitoplankton, pasokan oksigen akan turun dan ikan pun akan mati. Banyaknya fitoplankton juga dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Oleh karena itu para peternak dihimbau agar memperhatikan kualitas air.

Seperti kita lihat kejadian blooming fitoplankton beracun yang menyebabkan kematian biota lainnya. Peristiwa ini terjadi di Perairan Lewotobi dan Lewouran tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan di Danau Minanjau. Peristiwa blooming fitoplankton terjadi di Danau Minanjau pada bulan Oktober 2011 peternak ikan mengalami kerugian besar.Ikan-ikan di perairan tersebut mati dalam jumlah yang besar, dikarenakan pasokan oksigen yang kurang dan insang yang rusak, fitoplankton lah pelakunya karena mereka juga melakukan metabolisme yang melibatkan oksigen. Jika jumlah fitoplankton sangat banyak tidak dapat dipungkiri suatu perairan akan mengalami penurunan kadar oksigen. Tidak hanya itu, fitoplankton juga masuk ke dalam insang ikan dan melekat serta mengambil nutrisi ikan dengan merusak insang ikan.  Pemberian pakan yang terlalu banyak juga menyebabkan fitoplankton berkembang dengan cepat. Fitoplankton yang membawa gen beracun tersebut tidak hanya berpengaruh kepada organisme air saja. Manusia pun dapat menjadi sasaran dari racun tersebut dan dapat menyebabkan permasalahan yang cukup serius, contoh: susunan syaraf dan sistem pernafasan terganggu.

Cara menaggulangi permasalahan blooming fitoplankton ini sebenarnya cukup mudah. Dengan mengolah limbah pembuangan dengan hati-hati dan membuang sampah pada tempatnya. Melakukan penangkapan ikan dengan penjadwalan, karena semakin banyak ikan akan membuat fitoplankton dapat terkontrol hal tersebut merupakan rantai makanan, dan pemberian pakan teratur dan intensif tidak kurang dan berlebih agar kualitas air tetap terjaga.

Referensi
Sandra E. Shumway, JoAnn M. Burkholder and Steve L. Morton. 2018. Harmful algal blooms : a compendium desk reference. John Wiley & Sons.

Harold W Walker. 2014. Harmful Algae Blooms in Drinking Water Removal of Cyanobacterial Cells and Toxins. CRC, Taylor and Francis.

Penulis
Dafa Tasrichansyah Artana
Mahasiswa Prodi Akuakultur FPK

Loading

5/5