Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

PENTINGKAH EKOSISTEM MANGROVE DIPANTAU?

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

PENTINGKAH EKOSISTEM MANGROVE DIPANTAU?

Bagikan

PENTINGKAH EKOSISTEM MANGROVE DIPANTAU?

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kompleks, unik dan juga sangat strategis di kawasan pesisir. Ekosistem ini dapat beradaptasi pada kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi, salinitas tinggi, pasang surut ekstrem, sedimentasi tinggi, serta kondisi substrat tumbuh yang lemah oksigen atau malah tanpa oksigen (anaerob). Selain untuk penopang terhadap keberlangsungan sistem ekologi yang berlangsung di dalamnya, mangrove juga dapat memberikan manfaat untuk lingkungan sekitarnya.

Ekosistem ini dapat digunakan menjadi benteng dalam perlindungan kawasan pesisir dari bahaya angin kencang, bahkan tsunami. Selain itu, mereka juga dapat memberikan nilai tambah bagi kehidupan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Ekosistem mangrove juga dapat berperan dalam keberlangsungan hidup ekosistem terumbu karang dan lamun. Pada akar mangrove yang khas juga memberikan perlindungan untuk ekosistem padang lamun dan terumbu karang dari bahaya sedimentasi. Dengan ciri bentuknya yang unik, akar mangrove berfungsi untuk menyaring partikel-partikel besar, seperti sampah ataupun limbah yang terbawa oleh aliran sungai. Oleh karena itu, ketika mangrove dalam suatu kawasan rusak, maka akan berdampak ke ekosistem lainnya. Ada juga kegunaan lain salah satunya mangrove berpotensi sebagai bahan obat yang sangat besar, pada saat ini kandungan metabolit sekunder tumbuhan mangrove mulai banyak terungkap (Baderan dkk., 2015). Mangrove telah diketahui kaya akan steroid, triterpen, saponin, flavonoid, alkaloid, dan tannin. Diastuti dkk. (2008), ekstrak etanol daun Rizhophora mucronata berpotensi sebagai antikanker khususnya terhadap sel kanker Myeloma.

Mangrove juga memiliki peran secara ekologis dan ekonomis bagi kehidupan biota dan manusia. Selain sebagai rumah berbagai satwa liar, nursery ground ikan, eksistensi mangrove penting sebagai perlindungan wilayah pesisir dari bahaya kepesisiran, sebagai simpanan blue carbon, sumber pangan dan obat-obatan. Hal tersebut dapat memberikan tanda bahwa upaya pelestarian mangrove ini sangat penting dilakukan di berbagai wilayah bahkan dunia, utamanya negara tropis dimana sebagian besar ekosistem mangrove berada (Wira dkk., 2016).

Menurut Giri dkk, (2011), bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang wilayah hutan mangrove-nya terluas di dunia. Sekitar tiga juta hektar hutan mangrove tumbuh di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia. Hutan bakau ini merupakan ekosistem penting di dunia baik untuk perikanan ataupun konservasi ekosistem, apalagi hutan bakau dapat menyerap karbondioksida lima kali lipat dari pada hutan daratan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya pengelolaan untuk melindungi keberadaan ekosistem mangrove.

Kegiatan pengelolaan ekosistem mangrove meliputi kegiatan untuk menjaga keseimbangan antara lain adalah dengan pemanfaatan dan perlindungan terhadap potensi yang ada. Untuk mengetahui potensi yang ada di dalam ekosistem mangrove, perlu dilaksanakan identifikasi serta pemantauan. Identifikasi potensi mangrove yang dimiliki pada suatu kawasan merupakan langkah awal dalam melaksanakan pengelolaan. Setelah diketahui potensi yang ada, maka dapat ditentukan kebijakan dan program pengelolaan yang akan dilakukan. Untuk lebih memastikan kegiatan pengelolaan ini berjalan lancar dan baik, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap keberadaan dan kondisi ekositem mangrove.

Kondisi pemantauan mangrove ini merupakan salah satu langkah awal dari evaluasi ekosistem mangrove melalui kegiatan pengidentifikasian dan pengkajian kondisi potensi mangrove secara reguler dalam periode waktu tertentu. Hasil  dari pemantauan tersebut, diharapkan dapat diketahui status kesehatan dari ekosistem mangrove tersebut. Status kesehatan ekosistem mangrove sangat penting untuk dipelajari, karena hal ini adalah dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove (Kordi, 2012).

Referensi:

Giri, C. dkk. 2011 Status and distribution of mangrove forests of the world using earth observation satellite data. Global Ecology Biogeography 20: 154- 159.

Wira Rahardi, Rizal M, Suhardi. 2016. Keanekaragaman Hayati Dan Jasa Ekosistem Mangrove Di Indonesia. Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education) p-ISSN: 2540-752x.

Baderan, D. K., M. S. Hamidun, C. H. Lamangandjo, Y. Retnowati. 2015. Diversifikasi Produk Olahan Buah Mangrove Sebagai Sumber Pangan Alternatif Masyarakat Pesisir Toroseaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1 (2): 347351

Campbell, A., & Brown, B. 2015. Indonesia’s vast mangroves are a treasure worth saving. The Conversation. from http://theconversation.com/indonesias-vastmangroves-are-a-treasure-worth-saving-39367

Kordi, M.G.H.K., 2012. Ekosistem Mangrove: Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta

Penulis:

Dwitha Nirmala, S.Pi., M.Si
Departemen Kelautan
Email: dwitha.nirmala@fpk.unair.ac.id

 

Loading

5/5