Berita FPK – Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti staff outbound pada tahun 2019. negara tujuan adalah ke Malaysia, tepatnya di Sabah Kota Kinabalu. Adapun kampus tujuan adalah Universiti Malaysia Sabah (UMS).
Berangkat via Kualalumpur (7/10/2019) pada jam 10.00 dengan Malaysian Airlines dan tiba di Sabah Kota Kinabalu (disingkat dengan “KK”), pada jam 22.45 waktu Malaysia di hari yang sama. Cuaca yang tidak mendukung, hujan lebat pada siang hari menyebabkan pesawat yang akan ke Kualalumpur tidak bisa mendarat oleh karena jarak pandang yang terbatas menyebabkan penerbangan delay lebih dari 4 jam.
Tiba di “KK”, saya dijemput dan diantar oleh driver pak Daud namanya, menuju Kingfisher, yaitu tempat tinggal semacam dormitori. suatu tempat dimana mahasiswa asing yang studi di “kk” bisa tinggal disitu dengan biaya 20 RM seorang/kamar/hari, namun jika sekamar berdua menjadi 15 RM. Saat itu ada beberapa orang student yang berasal dari China. Sebenarnya tempatnya cukup baik, namun mengingat saya datang seorang diri maka dengan berbagai pertimbangan saya memilih tempat tinggal yang lebih mudah untuk mencari kedai makan, apalagi program ini cukup lama yaitu satu bulan.
Hari kedua saya di Sabah, saya kontak prof. Nurul Huda dosen UMS yang pernah menjadi Guess Lecturer di FPK beberapa bulan yang lalu. Beliau berpesan agar menghubungi beliau jika saya telah tiba di Sabah. Slhamdulillah berkat bantuan beliau saya mendapatkan tempat tinggal yang lebih nyaman. Bantuan dosen-dosen muda (Dr. Fatihah dan puan Wahidah) serta satu staf yaitu puan Kim maka saya pindah ke tempat tinggal yang baru dan sampai sekarang masih saya tempati.
Pada hari Jumat (11/10/2019) ada kegistsn lunch bersama yang merupakan budaya di UMS. Seluruh staf yang ada di IPMB (Institut Penyelidikan Marin Borneo) dan mahasiswa Pascasarjana makan siang bersama. Acara seperti ini diadakan setiap 3 bulan sekali sekaligus merayakan yang berulang tahun pada tiga bulan sebelumnya, serta kelahiran putra. Semua mendapat kado dari IPMB. Tradisi ini nampaknya untuk mempererat hubungan antara dosen, pegawai dan mahasiswa Pascasarjana.
Selasa, 15 Oktober saya ditemani oleh salah seorang staf dosen puan Wahida melakukan perjalanan ke salah satu pulau (Gaya Island) untuk melihat dari dekat rumput laut (rumpai; bahasa malaysia) yang tumbuh liar dan menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat di pulau tersebut. Saat ini, rumput laut masih belum waktunya untuk dipanen. Salam.
Penulis
Adriana Monica Sahidu
Departemen Kelautan
Email: adriana-m-s@fpk.unair.ac.id