Warta FPK – Jumat 19 Februari 2021 masyarakat pesisir Kabupaten Bangkalan dikejutkan oleh terdemparnya beberapa ekor paus pilot (Delphinidae). Mamalia yang masih satu family dengan lumba-lumba ini diketahui masuk ke perairan dangkal dan diantaranya terluka akibat bergesakan dengan karang. Pada saat berita ini diterunkan, diantara paus tersebut masih dalam keadaan hidup namun sebagian besar telah mati. Tim peneliti dari Universitas Airlangga dan Kementrian Perikanan dan Kelautan dilaporkan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan. Ini merupakan untuk pertama kalinya paus pilot terdampar dalam jumlah banyak di pesisir Madura, sedangkan dibeberapa tempat di Indonesia, paus pilot umumnya terdampar secara individu atau dalam kelompok kecil.
Paus pilot merupakan mamalia laut yang penyebarannya sampai ke Indonesia. Spesies yang masih diketahui eksis saat ini adalah paus pilot sirip pendek (Globicephala macrorhynchus) dan paus pilot sirip panjang (Globicephala melas). Peristiwa terdamparkan paus pilot sebenarnya bukan hal baru terjadi di Indonesia, bahkan hewan ini terdampar secara periodik di pesisir Australia dan Selandia Baru. Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat memastikan penyebab utama dari terdamparnya paus pilot. Prof. Dr. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., guru besar Fakultas Perikanan dan Kelautan menyebutkan kemungkinan peristiwa tersebut dipicu oleh rantai makanan yang rusak, pasang surut air laut yang ekstrim, dan perubahan iklim global. Selain itu pergeseran lempeng tektonik di laut, La Nina, dan El Nino diduga sebagai pemicu terdamparkan paus pilot. Faktor lain yang dapat menyebabkan paus pilot terdampar bisa karena factor alami seperti usia dan penyakit. Secara naluri mamalia laut yang telah melewati usia produktifnya cenderung mendekat ke perairan dangkal.
Penulis : Dr. Veryl Hasan