Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

Rahasia Sukses Produksi Karamba Jaring Apung (KJA) di Bali Utara

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Rahasia Sukses Produksi Karamba Jaring Apung (KJA) di Bali Utara

Bagikan

Komoditas ikan laut merupakan salah satu dari hasil bidang perikanan yang sampai saat ini masih banyak diminati oleh masyrakat di dunia. Rasanya yang lezat dan kandungan gizi yang tinggi membuat komoditas laut masih menjadi primadona di negara-negara dari benua Amerika, Eropa maupun Asia. Indonesia masuk dalam 5 besar negara pengeksport terbanyak di dunia untuk komoditas ikan laut seperti jenis ikan kerapu dan ikan kakap. Penjualan ikan kerapu dan ikan kakap sampai dengan tahun 2019 ini masih terbilang tinggi, baik dijual dalam bentuk hidup maupun untuk fillet.

Sistem budidaya dengan Karamba Jaring Apung (KJA) mulai banyak dikembangkan dari segi ilmu pengetahuan dan teknologinya. Teknik penghitungan pemberian pakan (feeding program) merupakan hal yang harus mutlak dipelajari oleh para pengusaha KJA, pakan yang diberikan berupa kombinasi pelet dan ikan rucah. Di daerah Bali Utara terdapat beberapa lokasi KJA yang sampai saat ini masih beroperasi dan berproduksi dengan baik. Perairan laut Bali Utara menjadi salah satu pilihan lokasi KJA di Indonesia, karena di perairan ini memenuhi persyaratan untuk dibangun KJA secara baik. Data perairan laut ini sangat cocok untuk dilakukan budidaya KJA. Lokasinya dikelilingi oleh pulau-pulau kecil sehingga membuat arus dan ombak tidak begitu kencang, keadaan pasang surut air laut 1,5 m tertinggi dan 0,2 m terendah sangat ideal untuk pergerakan air laut budidaya KJA, kedalaman laut 20 m, kecerahan lebih dari 2 meter, dengan kebersihan air laut masih mendukung perairan terjaga untuk budidaya.

Komoditas yang banyak dibudidayakan di KJA Bali Utara sebagian besar adalah ikan kakap dan ikan kerapu. Terdapat 5 perusahaan swasta KJA yang berjajar di perairan ini dengan wilayah sejauh 4 mill laut. Rata-rata setiap lokasi perusahaan terdapat 25 petak KJA dengan ukuran dan bentuk yang berbeda beda. Untuk ikan laut ukuran 300-500 gram dibudidayakan pada KJA ukuran 3 x 3 m dengan kedalaman jaring mencapai 5 meter dapat menghasilkan 8 ton ikan kerapu dan 5 ton ikan kakap, ikan konsumsi dengan ukuran 2-5 kg dibudidayakan dalam KJA dengan ukuran 9×9 m dengan kedalaman jaring 8 meter, menghasil 12 ton untuk ikan kerapu dan 10 ton untuk ikan kakap, lalu terdapat KJA berbentuk bundar / lingkaran diameter 10 meter dengan kedalaman jaring mencapai 12 meter, menghasilkan 24 ton ikan kakap. Rata-rata ikan kerapu dan ikan kakap tersebut dieksport ke Cina, Vietnam, Hongkong, Taiwan Amerika dan Norwegia.

Penulis:
Daruti Dinda Nindarwi
(Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan)
Email: daruti-dinda-n@fpk.unair.ac.id

Loading

5/5