Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN RUMPUT LAUT NON KONSUMSI

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN RUMPUT LAUT NON KONSUMSI

Bagikan

Berita FPK- Dalam rangka memberikan sosialisasi kepada para Kelompok Tani di 30 Kabupaten di Jawa Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur melaksanakan program kegiatan  Bimbingan Teknis Pengolahan Rumput Laut Non Konsumsi di Seksi Pelatihan Teknis Perikanan Budidaya dan Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan (PTPBP2KP) Kepanjen yang berlangsung selama 3 hari, 17-19 Juni 2019. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan olahan rumput laut non konsumsi yang harapannya dapat dipraktekkan oleh para pelaku usaha ataupun kelompok tani sebagai upaya mendiversifikasikan hasil produksinya. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR) melalui 2 Dosennya, Bapak Eka Saputra, S.Pi., M.Si dan Ibu Dwi Yuli Pujiastuti, S.Pi., M.P berkesempatan bertemu, mendemonstrasikan dan berdiskusi secara langsung bersama para kelompok tani di 30 Kabupaten di Jawa Timur. FPK UNAIR ini menjelaskan tentang pembuatan tabir surya (sunscreen) dari ekstrak Caulerpa sp. dan pembuatan bata ringan dari Kappaphycus alvarezii

Pada Sesi pertama, Ibu Dwi memaparkan tentang jenis, potensi dan kegunaan rumput laut baik pangan dan non pangan serta proses memperoleh ekstak rumput laut secara umum. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Eka Saputra tentang prosedur pembuatan sunscreen dan bata ringan. Selanjutnya para peserta diajak untuk mempraktekan secara langsung proses pembuatan kedua produk olahan rumput laut non konsumsi tersebut. Peserta yang berjumlah 30 orang dibagi menjadi 2 kelompok besar, 1 kelompok mencoba membuat sunscreen dan kelompok lainnya membuat bata ringan, setelah selesai peserta dapat bertukar proses pembuatan. Ditemani 2 mahasiswa FPK yaitu Evanda dan Andhika yang sekarang di semester 8, mereka mulai mendemonstrasikan dan diikuti oleh peserta. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut yang dibuktikan dengan respon peserta yang melakukan tanya jawab di sela-sela pembuatan produk tersebut. Demonstrasi pembuatan sun screen dan bata ringan berlangsung selama 2 jam.

Peserta selanjutnya melakukan sesi diskusi dan evaluasi dimana pada sesi tersebut peserta diperbolehkan bertanya untuk menggali pemahaman mereka. Seperti halnya Ibu Asiyah, ketua kelompok tani dari Bangkalan menanyakan apakah bisa dalam pembuatan produk sunscreen tersebut mengganti dengan jenis rumput laut lainnya? Pertanyaan tersebut direspon positif oleh Ibu Dwi yang menjelaskan bahwa untuk pembuatan produk sun screen bisa menggunakan bahan baku dari berbagai jenis rumput laut, hanya saja akan didapatkan warna, tekstur yang berbeda akibat perbedaan dari pigmen alami yang berasal dari rumput laut tersebut. Peserta lain tidak kalah antusias dalam melakukan diskusi. Bapak Yudha dari Situbondo bertanya tentang wadah pembuatan bata ringan apakah yang harus kedap air? Pertanyaan tersebut direspon oleh Bapak Eka bahwasannya dalam menggunakan wadah untuk mencetak bata ringan harus yang kedap air jika tidak material-material penyusunnya akan luruh bersama keluarnya air yang berdampak pada massa dan kekuatan dari bata ringan tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung lancar dan penuh antusias dari peserta maupun kedua narasumber. Kegiatan tersebut ditutup pukul 17.30 WIB.

Interaksi Narasumber dengan Peserta dalam sesi Tanya Jawab

Penulis
Dwi Yuli Pujiastuti
Departemen Kelautan
Email: dwiyp@fpk.unair.ac.id

Loading

5/5