Close
Pendaftaran
FPK UNAIR

FPK UNDANG GUEST LECTURER DARI UNIVERSITI BRUNEI DARUSSALAM

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

FPK UNDANG GUEST LECTURER DARI UNIVERSITI BRUNEI DARUSSALAM

Bagikan

Berita FPK – Salah satu program untuk mendukung Universitas Airlangga menuju top 500 world class University di tahun 2020, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) meningkatkan jumlah staff inbound dari berbagai universitas terkemuka di dunia. Salah satunya adalah dengan mengundang Professor Takamomi Arai dari Faculty of Science (FOS), Universiti Brunei Darussalam (UBD). Kegiatan inbound staff tersebut telah dilaksanakan selama 4 hari (3-6/11/2019). Prof. Arai merupakan salah seorang marine biologist terkemuka di dunia.

Selama di FPK, Prof. Arai memberikan kuliah tamu bagi mahasiswa/i program Sarjana (S1) dan juga Program Studi S2 Ilmu Perikanan, FPK. Materi yang disampaikan tentang “biodiversity, life history, ecology, and spawning ground of Anguillid eel (Anguilla spp.)” yang merupakan salah satu hasil penelitiannya yang dilakukan di Manado, Sulawesi Utara. Lebih jauh, Prof. Arai menjelaskan bahwa dari 19 species ikan sidat yang ada di dunia, 7 diantaranya telah ditemukan hidup di wilayah perairan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keragaman (biodiversitas) ikan sidat di Indonesia sangat tinggi. Selain itu, ikan sidat yang hidup di Indonesia dapat melakukan reproduksi sepanjang tahun. Berbeda halnya dengan species ikan sidat yang hidup di daerah subtropis. Menurut Prof. Arai, hal ini dapat disebabkan suhu lingkungan perairan yang lebih stabil di wilayah Indonesia.

Prof. Arai juga melakukan diskusi dengan dosen di departemen MKI-BP tentang potensi kolaborasi penelitian ke depan antara FPK UNAIR dan UBD. Salah satu isu yang diangkat sebagai tahap awal adalah lintah laut (marine leech) dari species Zeylanicobdella sp. yang saat ini sedang mewabah di beberapa tambak kerapu cantang di Indonesia termasuk tambak di Lamongan. Infestasi parasit tersebut telah menyebabkan harga kerapu cantang turun hingga 50% dari harga normal. Uniknya, parasit tersebut juga saat ini sedang mewabah di Brunei Darussalam. Oleh karenanya, Prof. Arai sangat tertarik untuk melakukan kolaborasi penelitian tentang parasit tersebut guna mengidentifikasi dan juga mengembangkan teknik pengobatannya.

Penulis
Muhamad Amin S.Pi., M.Sc., Ph.D
Departemen MKI-BP
Email: muhamad.amin@fpk.unair.ac.id

Loading

5/5